Ethereum bersiap memasuki fase baru pada Januari, seiring rencana pengembang menaikkan gas limit jaringan dari 60 juta menjadi 80 juta.
Langkah ini dinilai penting karena berpotensi meningkatkan kapasitas transaksi dan menekan biaya penggunaan jaringan tanpa mengorbankan stabilitas.
Rencana tersebut dibahas dalam pertemuan Ethereum All Core Developers, dengan target implementasi setelah hard fork BPO kedua yang dijadwalkan pada 7 Januari.
Jika berjalan sesuai rencana, perubahan ini akan menjadi peningkatan kapasitas keempat sepanjang tahun.
Apa yang Berubah di Jaringan Ethereum?
Kenaikan gas limit berarti lebih banyak transaksi dan smart contract bisa diproses dalam satu blok. Secara sederhana, jaringan menjadi lebih “lega” dan tidak cepat padat saat aktivitas meningkat.
Pengembang menilai peningkatan ini sebagai solusi bertahap untuk masalah klasik Ethereum, yaitu kemacetan jaringan dan gas fee tinggi.
Dengan ruang blok yang lebih besar, tekanan biaya dapat berkurang meski permintaan tetap tinggi.
Namun, pengembang menegaskan bahwa kenaikan ini tetap mengutamakan keamanan dan desentralisasi, dua fondasi utama Ethereum. Karena itu, kecepatan ekstrem seperti jaringan lain bukan menjadi tujuan utama.
Kenapa Januari Jadi Momen Penting?
Sejak awal tahun, Ethereum sudah tiga kali menaikkan gas limit, dari 30 juta menjadi 60 juta.
Pola ini menunjukkan arah pengembangan yang konsisten, yaitu meningkatkan kapasitas layer utama tanpa perubahan radikal.
Januari dipilih karena pengembang membutuhkan kesiapan teknis tambahan, termasuk optimalisasi di sisi klien eksekusi dan konsensus.
Jika semua prasyarat terpenuhi, peningkatan ini akan memperkuat peran Ethereum sebagai layer settlement utama untuk ekosistem kripto.
Dalam jangka menengah, pengembang bahkan menargetkan gas limit hingga 180 juta sebelum akhir 2026. Artinya, perubahan Januari hanyalah satu bagian dari peta jalan besar Ethereum.
Dampak untuk Pengguna dan Ekosistem
Bagi pengguna, dampak paling terasa adalah potensi gas fee yang lebih stabil saat jaringan ramai. Aktivitas seperti DeFi, NFT, dan rollup dapat berjalan lebih lancar tanpa lonjakan biaya mendadak.
Untuk ekosistem, kapasitas yang lebih besar memberi ruang pertumbuhan tanpa harus bergantung penuh pada solusi di luar layer utama. Ini memperkuat posisi Ethereum di tengah persaingan jaringan pintar.
Meski demikian, pengembang menegaskan pasar masih akan bersifat rotasional, bukan langsung berubah drastis. Efek positif kemungkinan terasa bertahap, seiring peningkatan adopsi dan volume transaksi.