Jakarta – Harga Bitcoin saat ini bergerak mendatar di sekitar simple moving average (SMA) 100 pekan, level teknikal jangka panjang yang dinilai krusial oleh pelaku pasar. Level ini kerap dianggap sebagai “benteng terakhir” bagi investor yang masih bersikap optimistis terhadap arah pergerakan harga Bitcoin.
Setelah terkoreksi dari rekor tertinggi di atas USD 126.000, perhatian pasar tertuju pada kemampuan Bitcoin bertahan di atas SMA 100 pekan yang mencerminkan tren harga hampir dua tahun terakhir. Selama sekitar tiga pekan terakhir, Bitcoin masih mampu bertahan di atas level tersebut, menandakan tekanan jual belum sepenuhnya mendominasi.
Analis menilai, jika terjadi reaksi positif di area ini, SMA 100 pekan berpotensi menjadi titik pantulan yang membuka peluang reli baru. Namun, jika level tersebut ditembus ke bawah, tekanan jual diperkirakan akan meningkat dan memperkuat dominasi pasar bearish, sehingga mendorong penurunan harga lebih dalam.
Kekhawatiran pasar turut dipicu oleh pergerakan saham Strategy (MSTR), salah satu pemegang Bitcoin terbesar, yang telah lebih dulu jatuh di bawah SMA 100 pekan sejak November. Setelah menembus level teknikal tersebut, saham MSTR mengalami tekanan lanjutan hingga turun lebih dari 60 persen dari puncaknya. OKESLOT – Situs Slot Gacor
Selama ini, pergerakan saham MSTR kerap dianggap sebagai indikator awal bagi Bitcoin. Oleh karena itu, kemampuan Bitcoin bertahan di atas SMA 100 pekan dinilai sangat penting untuk menjaga harapan pemulihan dan stabilisasi pasar kripto dalam waktu dekat.