Bitcoin (BTC) kembali mencetak sinyal teknikal penting. Untuk kelima kalinya sejak 2020, aset kripto terbesar ini membentuk Golden Cross, pola yang secara historis kerap muncul sebelum fase kenaikan harga dimulai.
Sinyal ini muncul di tengah pergerakan harga Bitcoin yang masih cenderung datar di kisaran US$86.000, membuat pelaku pasar terpecah antara sikap waspada dan optimisme jangka menengah.
Golden Cross terjadi ketika rata-rata pergerakan jangka pendek melampaui rata-rata jangka panjang, kondisi yang sering dibaca sebagai sinyal perubahan tren ke arah bullish.
Menurut analisis yang dibagikan trader kripto Merlijn The Trader, Golden Cross yang baru terbentuk ini merupakan yang kelima sejak 2020.
Melansir dari Coinpedia, dengan harga Bitcoin saat ini berada di sekitar US$86.600, bahkan skenario kenaikan terendah berdasarkan data historis, yakni 33%, berpotensi mendorong harga mendekati US$115.000.
Merlijn menilai, jika momentum pasar membaik dan pola historis kembali terulang, rally di kisaran 45% hingga 50% bisa terjadi dalam beberapa bulan ke depan.
Dalam skenario ini, harga Bitcoin berpeluang menguji area US$130.000, bahkan lebih tinggi jika tekanan beli berlanjut.
Meski demikian, proyeksi ini tetap berbasis data historis dan bukan jaminan pergerakan harga dalam jangka pendek.