Menurut CEO Securitize, Carlos Domingo, pencatatan inti di Wall Street sedang berubah seiring perusahaan-perusahaan besar memindahkan sekuritas ke blockchain. Domingo mengatakan pergeseran regulasi, masuknya BlackRock pada tahun 2024, dan sistem penyelesaian yang sudah usang mendorong tokenisasi ke arus utama. Perusahaan-perusahaan kini menargetkan penyelesaian yang lebih cepat, lebih sedikit perantara, dan biaya transaksi yang lebih rendah melalui buku besar on-chain.
Menurut Domingo, diskusi tentang tokenisasi semakin intensif setelah adanya perubahan di Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC). Ia mengatakan Ketua SEC Paul Atkins telah mendukung adopsi sekuritas berbasis blockchain secara bertanggung jawab.
Akibatnya, perusahaan tradisional menjadi lebih bersedia untuk mengeksplorasi penerbitan on-chain tanpa peningkatan risiko regulasi. Namun, kejelasan regulasi saja tidak mendorong adopsi. Domingo menunjuk pada keputusan BlackRock pada tahun 2024 untuk melakukan tokenisasi aset dengan Securitize.
Langkah tersebut, terutama dari manajer aset terbesar di dunia, menarik perhatian di seluruh Wall Street. Tak lama kemudian, perusahaan-perusahaan termasuk Apollo Group dan JPMorgan meningkatkan aktivitas seputar produk tokenisasi.
Domingo menjelaskan bahwa saham, obligasi, dan reksa dana bergantung pada buku besar yang terfragmentasi yang memerlukan rekonsiliasi terus-menerus. Setiap transaksi, dividen, atau penebusan memperbarui beberapa sistem yang terpisah. Namun, tokenisasi menempatkan catatan kepemilikan pada satu buku besar terdistribusi yang diamankan oleh kriptografi.
Struktur ini memungkinkan penyelesaian atomik, di mana uang tunai dan sekuritas dipertukarkan secara bersamaan. Menurut Domingo, fitur tersebut mengurangi perantara dan melepaskan modal lebih cepat. Penyelesaian dapat terjadi secara instan menggunakan stablecoin terhadap sekuritas yang di tokenisasi. Namun, ia mencatat bahwa penyelesaian instan tetap bersifat opsional, tergantung pada kebutuhan pasar.