Harga Bitcoin masih kesulitan menembus level $100.000, meski pasar sempat mencetak rekor tertinggi beberapa waktu lalu.
Mantan bankir sekaligus investor kripto, Mike Novogratz, menilai kondisi ini wajar dan mencerminkan fase pemulihan yang belum selesai.
Menurut Novogratz melalui podcast di kanal YouTube Coin Bureau, pergerakan harga saat ini lebih jujur dibanding sentimen pasar.
Ia menekankan bahwa aksi harga menunjukkan pasar masih membutuhkan waktu sebelum kembali membangun kepercayaan.
Kenapa Level $100.000 Jadi Penghalang Berat
Novogratz menjelaskan bahwa $100.000 kini berfungsi sebagai resistance kuat, bukan lagi support. Banyak investor membeli Bitcoin di area tersebut, lalu terjebak ketika harga berbalik turun.
Saat harga jatuh dari atas $100.000 ke kisaran $80.000-an, terjadi forced selling, stop loss tersentuh, dan posisi short baru bermunculan.
Kondisi ini menciptakan tekanan jual tambahan yang membuat pemulihan cepat menjadi sulit.
Secara teknis, level penting yang jebol jarang ditembus kembali dalam satu kali percobaan. Pasar biasanya membutuhkan fase konsolidasi untuk menyerap suplai dari investor yang ingin keluar di harga impas.
Faktor Makro Positif, Tapi Dampaknya Bertahap
Meski berhati-hati dalam jangka pendek, Novogratz tetap optimistis secara struktural. Ia menilai potensi pemangkasan suku bunga The Fed hingga kisaran 2,5% akan memperbaiki selera risiko dalam jangka menengah.
Ia juga menyoroti arah regulasi kripto di Amerika Serikat yang semakin jelas. Menurutnya, pertumbuhan adopsi blockchain global, termasuk minat dari kawasan Timur Tengah, menjadi fondasi kuat bagi aset digital.
Namun, Novogratz mengingatkan bahwa perkembangan industri tidak selalu langsung tercermin pada harga token.
Pembangunan infrastruktur keuangan berbasis blockchain adalah proses bertahun-tahun, bukan hitungan minggu.
Pasar Diprediksi Sideways Sebelum Reli Baru
Novogratz memperkirakan Bitcoin akan bergerak sideways dalam periode tertentu sebelum reli berikutnya terbentuk.
Investor ritel biasanya masuk secara bertahap, sementara institusi menunggu sinyal tren yang lebih jelas.
Menurutnya, pasar perlu waktu untuk membangun kedalaman likuiditas kembali. Reli besar baru akan muncul setelah tekanan suplai mereda dan pasar menemukan bottom yang solid.