Jakarta – Penerbit stablecoin terbesar di dunia, Tether, berencana menggalang dana sebesar USD 15 miliar–20 miliar (Rp 250–333 triliun) melalui penawaran private placement sekitar 3% saham. Langkah ini dikonfirmasi CEO Tether, Paolo Ardoino, setelah laporan Bloomberg yang menyebut rencana penggalangan dana jumbo tersebut.
Ardoino menyatakan, dana segar ini akan digunakan untuk memperluas bisnis Tether, termasuk stablecoin, kecerdasan buatan, perdagangan komoditas, energi, komunikasi, hingga media. Sumber Bloomberg menambahkan, transaksi ini melibatkan penerbitan ekuitas baru, bukan penjualan saham dari investor lama.
Jika berhasil, kesepakatan ini dapat menilai Tether hingga USD 500 miliar (Rp 8.338 triliun), menyamai valuasi perusahaan raksasa swasta global seperti SpaceX dan OpenAI. Sebagai perbandingan, OpenAI pada awal 2025 dinilai sekitar USD 300 miliar.
Tether saat ini memimpin pasar stablecoin dengan kapitalisasi USD 172 miliar, jauh di atas USDC milik Circle yang bernilai sekitar USD 74 miliar. Perusahaan juga tengah memperluas kehadirannya di Amerika Serikat setelah pengesahan UU stablecoin oleh Presiden Donald Trump.