Skip to content

Situs Berita Investasi Terpercaya Rekomendasi Indonesia

Menu
Menu

Rate Cut The Fed 0,25% Bikin Bitcoin Malah Merosot, Kok Bisa?

Posted on October 30, 2025

Harga Bitcoin (BTC) kembali anjlok ke kisaran $109.200 usai The Federal Reserve (The Fed) memutuskan memangkas suku bunga acuan sebesar 0,25% dan mengumumkan penghentian kebijakan quantitative tightening (QT) mulai 1 Desember 2025 mendatang.

Langkah ini awalnya dianggap positif bagi aset berisiko seperti kripto, namun justru memicu aksi jual besar di pasar.

Bitcoin Turun Meski Rate Cut Sesuai Ekspektasi

Pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin sebenarnya sudah diprediksi oleh mayoritas analis. 

Bahkan, pasar telah memperkirakan langkah tersebut sebagai sinyal pelonggaran moneter yang bisa menghidupkan kembali sentimen bullish.

Namun, kenyataannya berbeda. Harga Bitcoin justru merosot sekitar 6% dari level $116.400 pada awal pekan menjadi $109.200 setelah pengumuman The Fed, menunjukkan bahwa keputusan tersebut sudah “priced in” oleh pasar.

Penurunan ini mencerminkan fenomena “buy the rumor, sell the news”, di mana pelaku pasar yang sudah membeli lebih awal memilih melakukan profit-taking setelah kabar resmi keluar.

Kekhawatiran Ekonomi Bayangi Pasar Kripto

Melansir dari Cointelegraph, pelaku pasar kini mulai fokus pada kondisi ekonomi makro AS yang menunjukkan tanda-tanda pelemahan.

Tingkat pengangguran meningkat, pasar tenaga kerja melemah, dan kekhawatiran inflasi belum sepenuhnya reda. Faktor-faktor tersebut membuat investor berhati-hati meskipun The Fed menurunkan suku bunga.

Analis dari Goldman Sachs memperkirakan masih ada dua kali pemotongan tambahan masing-masing 25 basis poin pada Maret dan Juni 2026. 

Jika benar, suku bunga acuan The Fed akan berada di kisaran 3% hingga 3,25%, menandakan ekspektasi ekonomi yang tetap moderat dalam jangka menengah.

Akhir dari Quantitative Tightening (QT)

Selain rate cut, keputusan penting lainnya adalah penghentian program QT mulai 1 Desember 2025.

Selama dua tahun terakhir, kebijakan QT digunakan untuk mengurangi neraca aset The Fed demi menekan inflasi.

Kini, penghentian QT menandakan The Fed ingin mengembalikan likuiditas ke sistem keuangan, namun pasar belum menanggapinya positif karena kekhawatiran perlambatan ekonomi masih mendominasi.

Analis dari Hyblock menilai pola ini sudah berulang. Setiap kali ada pengumuman dari Federal Open Market Committee (FOMC), harga Bitcoin cenderung turun sesaat, lalu rebound ketika tanda-tanda bullish muncul di order book.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

  • Harga Kripto Kembali Melemah, Bitcoin Anjlok ke USD 110.000
  • ETF Solana Milik Bitwise Catat Debut Gemilang, Raup Investasi Rp 1,15 Triliun di Hari Pertama
  • ETF Solana Milik Bitwise Catat Debut Cemerlang, Raup Investasi Rp 1,15 Triliun
  • Robert Kiyosaki Prediksi Harga Bitcoin Tembus USD 200.000 pada Akhir 2025
  • Mastercard Dikabarkan Akan Akuisisi Startup Kripto Zerohash Senilai USD 2 Miliar

Recent Comments

No comments to show.

Archives

  • October 2025
  • September 2025
  • August 2025
  • July 2025
  • June 2025
  • May 2025
  • April 2025
  • March 2025
  • February 2025
  • January 2025
  • December 2024
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2024
  • April 2024
  • March 2024

Categories

  • Alt Coin
  • Hot Crypto
  • Hot News
  • Solusi Investasi
  • Uncategorized
©2025 Situs Berita Investasi Terpercaya Rekomendasi Indonesia | Design: Newspaperly WordPress Theme