Jakarta – Harga aset kripto utama kembali berada di zona merah pada Rabu (5/11/2025) pagi. Berdasarkan data CoinMarketCap pukul 07.00 WIB, mayoritas kripto berkapitalisasi besar mengalami penurunan tajam dalam 24 jam terakhir, menandai lanjutan tren bearish di pasar aset digital global.
Bitcoin (BTC), kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, turun 5,09% dalam sehari dan 10,51% dalam sepekan. Saat ini harga Bitcoin berada di level USD 101.180 per koin atau sekitar Rp 1,69 miliar (kurs Rp 16.714 per dolar AS).
Ethereum (ETH) juga melanjutkan koreksi dengan penurunan 8,45% dalam 24 jam dan 16,82% dalam sepekan, diperdagangkan di kisaran Rp 54,9 juta per koin. Sementara itu, Binance Coin (BNB) turun 5,44%, Cardano (ADA) melemah 5,50%, dan Solana (SOL) anjlok 6,34%.
Koin lain seperti XRP dan Dogecoin (DOGE) juga tak luput dari tekanan, masing-masing turun 4,07% dan 2,44% dalam 24 jam terakhir. Hanya stablecoin seperti Tether (USDT) dan USD Coin (USDC) yang tetap stabil di level USD 1,00.
Secara keseluruhan, kapitalisasi pasar kripto global kini berada di level USD 3,36 triliun atau sekitar Rp 56.159 triliun, melemah 4,84% dalam sehari.
Penurunan ini terjadi di tengah sentimen negatif yang masih membayangi pasar. Salah satunya akibat peretasan besar pada protokol DeFi Balancer berbasis Ethereum yang menyebabkan kerugian hingga USD 100 juta (Rp 1,67 triliun) pada awal pekan.
Selain itu, faktor eksternal seperti ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan China, serta pernyataan hawkish dari Ketua The Federal Reserve Jerome Powell, turut memperburuk sentimen investor terhadap aset berisiko tinggi.
“Peristiwa-peristiwa ini membuat investor merasa tidak nyaman menjelang November,” ujar Juan Leon, Senior Investment Strategist di Bitwise. Ia menilai, meski tajam, penurunan kali ini merupakan bentuk de-leveraging sehat yang menghapus spekulasi berlebihan dari pasar.