Presiden Amerika Serikat Donald J. Trump kembali menegaskan sikap pro-kriptonya. Dalam pidato di America Business Forum di Miami, Florida (5/11), Trump menyatakan keinginannya agar Amerika Serikat menjadi “negara adidaya Bitcoin” sekaligus “pusat kripto dunia.”
Trump mengklaim bahwa pemerintahannya telah mengakhiri perang terhadap kripto yang disebutnya berlangsung di era pemerintahan sebelumnya.
Kebijakan Trump: Dari Bitcoin Reserve hingga GENIUS Act
Trump memaparkan bahwa kebijakan pro-kripto kini menjadi bagian dari strategi ekonomi nasional AS.
Selama tahun 2025, pemerintahannya sudah memperkenalkan beberapa langkah strategis, seperti:
- Strategic Bitcoin Reserve, yaitu cadangan nasional Bitcoin yang berasal dari hasil penyitaan dan forfeit kasus federal.
- U.S. Digital Asset Stockpile, wadah penyimpanan aset digital hasil sitaan pemerintah.
- GENIUS Act, undang-undang baru yang mengatur penggunaan stablecoin secara legal dan transparan di sektor keuangan AS.
Meski begitu, hingga kini belum ada pembelian Bitcoin langsung oleh pemerintah AS.
Langkah-langkah tersebut lebih bersifat simbolis dan regulatif untuk menunjukkan dukungan terhadap inovasi aset digital.
Sindiran ke China dan Ambisi Global
Trump juga menyinggung persaingan dengan China yang semakin agresif dalam pengembangan teknologi blockchain dan mata uang digital.
Ia memperingatkan bahwa jika Washington tidak menanggapi dengan serius, Tiongkok bisa mengambil alih kepemimpinan industri aset digital global.
Kripto sebagai Penopang Dolar AS
Berbeda dari pandangan konservatif sebelumnya, Trump menilai bahwa kripto justru dapat memperkuat posisi dolar AS.
Menurutnya, aset digital seperti Bitcoin bisa “mengurangi tekanan terhadap dolar” dan menjadi alat pendukung daya saing ekonomi Amerika.
Trump juga mengaitkan ambisinya dengan kemajuan kecerdasan buatan (AI), menyebut AS sebagai “pemimpin tak terbantahkan di bidang AI dan kripto.”
Dengan menggabungkan dua sektor tersebut, Trump berharap Amerika bisa mempertahankan statusnya sebagai kekuatan ekonomi global berbasis inovasi.