Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan Jepang atau Financial Services Agency (FSA) resmi mengumumkan dukungan terhadap proyek besar bertajuk Payment Innovation Project, yang bertujuan menerbitkan stablecoin berbasis yen sebagai bagian dari modernisasi sistem pembayaran korporasi di Jepang.
Dikutip dari CoinMarketCap, Sabtu (8/11/2025), proyek ini melibatkan sejumlah lembaga keuangan besar seperti Mizuho Bank, Mitsubishi UFJ Bank, Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Mitsubishi Corporation, serta Progmat, platform blockchain milik MUFG yang menjadi fondasi penerbitan stablecoin tersebut.
Stablecoin berbasis yen ini akan mulai diterbitkan bulan ini dengan fokus utama pada transaksi antar perusahaan, guna meningkatkan efisiensi pembayaran, menekan biaya transaksi, dan mempercepat proses penyelesaian keuangan.
FSA menyebut, proyek ini diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan pengguna dan produktivitas bisnis nasional. Setelah tahap uji coba selesai, hasil dan rekomendasi kebijakan akan diumumkan secara terbuka.
Langkah ini menandai semakin kuatnya momentum stablecoin di Jepang. Sebelumnya, fintech JPYC telah menjadi penerbit stablecoin yen pertama yang berizin resmi, dan tujuh perusahaan lain dikabarkan siap mengadopsi teknologi serupa.
Selain itu, FSA juga tengah mempertimbangkan izin bagi bank untuk memegang aset kripto seperti Bitcoin, sementara Badan Pengawas Sekuritas Jepang menyiapkan regulasi guna menindak praktik insider trading di pasar kripto.
Inisiatif ini mempertegas komitmen Jepang untuk menjadi pusat inovasi keuangan digital Asia, dengan stablecoin sebagai jembatan antara dunia kripto dan sistem keuangan tradisional.