Jakarta – Keyakinan terhadap pasar aset digital kembali meningkat meski saat ini pasar kripto tengah lesu. CEO Galaxy Digital, Mike Novogratz, menilai kondisi perlambatan ini justru menjadi pondasi bagi reli yang lebih kuat menjelang akhir 2025.
Melalui unggahan di platform X, Novogratz menjelaskan bahwa investor jangka panjang kini tengah menyeimbangkan kembali portofolio mereka setelah periode bullish yang panjang. Ia menilai langkah ini sehat bagi pasar dalam jangka menengah dan panjang karena dapat menciptakan distribusi kepemilikan yang lebih stabil.
“Saya pikir pada akhir tahun kita akan melihat ketua Fed yang baru dan dia akan jauh lebih dovish. Semoga itu cukup untuk mendorong kenaikan berikutnya,” ujar Novogratz, dikutip dari Bitcoin.com, Senin (10/11/2025).
Sementara itu, langkah penguatan ekosistem kripto global juga terlihat dari hasil kerja T3 Financial Crime Unit (T3 FCU) — kolaborasi antara Tether, Tron, dan TRM Labs — yang berhasil membekukan aset kripto senilai USD 300 juta (sekitar Rp 4,9 triliun) dalam kurun waktu satu tahun terakhir.
Menurut CEO Tether Paolo Ardoino, pencapaian ini membuktikan bahwa teknologi blockchain dapat digunakan secara efektif untuk memerangi kejahatan keuangan, termasuk pencucian uang dan penipuan lintas negara.
T3 FCU disebut telah bekerja sama dengan otoritas di 23 yurisdiksi global, termasuk Amerika Serikat, Eropa, dan Brasil — dengan operasi di Brasil saja menghasilkan penyitaan aset setara Rp 9,6 triliun.
Pendiri Tron, Justin Sun, menambahkan bahwa keberhasilan ini menjadi bukti pentingnya kolaborasi antara teknologi, lembaga keuangan, dan penegak hukum dalam membangun ekosistem kripto yang lebih aman dan terpercaya.