Harga XRP tengah menjadi sorotan setelah turun tajam hingga 33% dari level tertingginya pada Juli lalu. Kini, token ini diperdagangkan di sekitar $2,39.
Namun di balik tren negatif tersebut, investor besar justru melakukan akumulasi besar-besaran menjelang peluncuran ETF spot XRP. Bagaimana prediksi harganya ike depan?
Investor Institusional Mulai Masuk
Data dari CoinGecko dan Glassnode menunjukkan lonjakan kepemilikan XRP oleh dompet whale (lebih dari 10 juta XRP) sebesar 8% sejak Agustus 2025.
Nilainya setara dengan pembelian lebih dari $600 juta. Sementara itu, volume futures XRP di bursa besar terus meningkat dalam dua bulan terakhir.
Para analis menilai, minat ini dipicu oleh rencana peluncuran ETF spot XRP di Amerika Serikat.
SEC diketahui menunda beberapa aplikasi ETF karena penutupan pemerintahan sementara, namun beberapa pengajuan sudah masuk masa peninjauan otomatis selama 20 hari sesuai aturan Section 8(a). Jika tidak ada keberatan, ETF tersebut bisa disetujui sebelum akhir bulan.
Ripple Ekspansi Besar ke TradFi
Di sisi fundamental, Ripple Labs, perusahaan di balik XRP terus memperluas bisnisnya ke sektor keuangan tradisional. Tahun 2025, Ripple mengakuisisi dua perusahaan besar: prime broker Hidden Road senilai $1,3 miliar dan platform manajemen kas GTreasury lebih dari $1 miliar.
CEO Ripple, Brad Garlinghouse, menyebut ekspansi tersebut sebagai strategi membawa solusi kripto ke pasar institusional global.
Potensi Lonjakan Hingga $10
Sejumlah analis menilai, apabila ETF spot XRP benar-benar disetujui, harga bisa melonjak hingga $5 dalam jangka pendek, bahkan menyentuh $10 atau hampir 400% dari harga saat ini pada tahun 2026.
Prediksi ini mengacu pada pola yang terjadi pada Bitcoin, yang mengalami lonjakan besar setelah ETF spot disetujui pada awal 2024.
Dengan valuasi Ripple yang kini mencapai $40 miliar dan dukungan regulasi yang makin kuat, XRP dinilai memiliki posisi unik untuk menjadi aset keuangan digital dengan likuiditas tinggi dan partisipasi institusional besar.