Harga Bitcoin kembali mencuri perhatian setelah sempat turun di bawah $100.000 hingga stabil lagi ke angka $104.891 hari ini (11/11). Meski koreksi sempat terjadi, analis menilai penurunan ini justru bisa menjadi awal dari reli besar akhir tahun.
Bagaimana kiranya prediksi harga Bitcoin di awal tahun 2026?
Sentimen Pasar Masih Labil, Tapi Optimisme Mulai Meningkat
Penurunan harga Bitcoin terjadi di tengah kekhawatiran ekonomi global, termasuk dampak dari kebijakan suku bunga AS dan kondisi pasar modal yang masih belum stabil. Namun, indikator jangka panjang menunjukkan sinyal positif.
Analis kripto di X, PlanC memperkirakan bahwa Bitcoin bisa menembus angka tertinggi $150.000 atau sekitar Rp2,5 miliar pada akhir 2026.
Ia juga menilai harga Bitcoin tidak akan kembali di bawah $70.000 karena pasar sudah mulai memasuki fase akumulasi baru.
Dikutip dari CryptoDNES, laporan dari CoinCodex menunjukkan potensi kenaikan 30% dalam beberapa bulan ke depan, dengan target harga sekitar $136.000 (Rp2,27 miliar) pada Februari 2026.
Meski begitu, analisis teknikal juga memperingatkan adanya potensi koreksi sementara menuju level $80.000 menjelang akhir tahun depan.
Selama 30 hari terakhir, Bitcoin mencatat 15 hari positif dengan volatilitas sekitar 3,5%, menandakan pasar mulai stabil setelah periode tekanan jual yang panjang.