Skip to content

Situs Berita Investasi Terpercaya Rekomendasi Indonesia

Menu
Menu

Wow! 1 Dari 4 Orang Dewasa dengan Akses Internet di Asia Ternyata Punya Crypto

Posted on November 14, 2025

Laporan terbaru yang dirilis CoinDesk bersama Protocol Theory mengungkap temuan besar: hampir 1 dari 4 orang Asia Pasifik yang memiliki akses internet ternyata sudah memiliki aset kripto. 

Data ini diambil dari survei terhadap 4.020 responden di 10 negara, lalu diekstrapolasi untuk memperkirakan tren di seluruh wilayah APAC.

Temuan ini menegaskan bahwa Asia menjadi salah satu pusat adopsi kripto terbesar, didorong oleh kebutuhan finansial, penetrasi internet tinggi, dan perkembangan regulasi di kawasan.

APAC Jadi Mesin Adopsi Kripto Global

Menurut laporan tersebut, adopsi kripto melonjak terutama di pasar berkembang seperti India, Filipina, Thailand, dan Tiongkok. Negara-negara ini menghadapi keterbatasan akses ke layanan keuangan tradisional sehingga masyarakat beralih pada solusi digital seperti stablecoin dan aset kripto.

Sebanyak 18% pengguna internet di negara berkembang APAC tercatat sudah memakai stablecoin, terutama untuk remitansi dan penyimpanan nilai yang lebih stabil.

Laporan juga menekankan bahwa adopsi saat ini tidak lagi digerakkan spekulasi semata, melainkan kebutuhan praktis seperti pembayaran lintas negara, simpanan digital, dan tokenisasi aset.

Regulasi Jadi Penentu Laju Pertumbuhan

Survei ini juga menunjukkan lebih dari 70% pengguna di negara berkembang menganggap regulasi kripto sangat penting. Bagi mereka, regulasi berfungsi sebagai pengganti kepercayaan institusional dan penanda bahwa penggunaan kripto dianggap sah.

Sebaliknya, negara maju seperti Australia, Hong Kong, dan Singapura menunjukkan tingkat urgensi regulasi yang lebih rendah, mencerminkan infrastruktur finansial yang sudah matang.

Perbedaan prioritas ini menggambarkan bahwa adopsi kripto di Asia berkembang lewat dua jalur: kebutuhan finansial di negara berkembang dan inovasi ekonomi digital di negara maju.

Adopsi Tetap Lambat Karena Kemudahan Akses Masih Rendah

Meskipun kepemilikan kripto tinggi, laporan mencatat bahwa adopsi melambat dalam satu tahun terakhir. Penyebab utamanya adalah kompleksitas penggunaan, mulai dari wallet yang membingungkan, proses KYC, hingga transfer token yang tidak intuitif bagi pemula.

Sebagian besar layanan keuangan tradisional di Asia justru sudah sangat mudah digunakan, sehingga hambatan teknis pada kripto membuat sebagian masyarakat enggan beralih.

Namun, kondisi ini dapat berubah cepat jika platform crypto berhasil menyederhanakan pengalaman pengguna melalui integrasi pembayaran, UX yang lebih simpel, dan regulasi yang jelas.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

  • Bullish Alert! Analis Prediksi Harga FET Melonjak 380% dari Level Sekarang
  • Mantap! Visa Mulai Uji Coba Gaji Stablecoin untuk Creator & Freelancer
  • Meledak! SUI Ambil Alih Posisi ICP Setelah Volume Trading Naik Drastis
  • Jika 10 Tahun Lalu Investasi Rp25 Juta di XRP, Kini Jadi Rp12,6 Miliar Lho!
  • Bitcoin Jebol di Bawah $100.000 Lagi, Apa yang Bikin Harga Anjlok?

Recent Comments

No comments to show.

Archives

  • November 2025
  • October 2025
  • September 2025
  • August 2025
  • July 2025
  • June 2025
  • May 2025
  • April 2025
  • March 2025
  • February 2025
  • January 2025
  • December 2024
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2024
  • April 2024
  • March 2024

Categories

  • Alt Coin
  • Hot Crypto
  • Hot News
  • Solusi Investasi
  • Uncategorized
©2025 Situs Berita Investasi Terpercaya Rekomendasi Indonesia | Design: Newspaperly WordPress Theme