Visa resmi meluncurkan uji coba pembayaran gaji berbasis stablecoin bagi creator dan freelancer, sebuah langkah besar yang memadukan infrastruktur pembayaran tradisional dengan teknologi blockchain.
Program ini memungkinkan pekerja digital menerima dana secara instan lewat dompet kripto, tanpa menunggu proses bank lintas negara yang biasanya memakan waktu berhari-hari.
Langkah ini semakin menegaskan posisi stablecoin sebagai alat pembayaran global yang efisien, terutama bagi pekerja lepas yang sering mengalami hambatan akses rekening dolar dan keterlambatan settlement antarbank.
Pembayaran Instan Lewat Stablecoin USDC
Program percontohan ini dijalankan melalui Visa Direct, teknologi yang sudah digunakan untuk transfer cepat secara global. Bedanya, alur pembayaran kini ditingkatkan menggunakan jaringan blockchain.
Perusahaan yang ikut serta dalam pilot membayar dalam fiat seperti biasa, kemudian Visa mengonversinya menjadi stablecoin, misalnya USDC, sebelum dikirimkan ke wallet penerima.
Pendekatan ini memangkas waktu proses yang biasanya terjadi pada jalur wire transfer atau ACH, yang bisa menahan dana 1–3 hari.
Dengan stablecoin, creator dan freelancer bisa langsung menggunakan atau menukarkan dana mereka ke mata uang lokal.
Transisi dari jalur pembayaran tradisional ke stablecoin ini juga memberi fleksibilitas lebih luas, terutama bagi pekerja lintas negara yang selama ini kesulitan memiliki akses ke rekening USD.
Solusi untuk Gig Worker Global
Visa menyoroti bahwa masalah terbesar bagi tenaga kerja global adalah keterbatasan infrastruktur keuangan, mulai dari verifikasi bank lokal hingga biaya tinggi transfer lintas batas.
Dengan stablecoin, hambatan itu menjadi jauh lebih kecil karena dana dikirim langsung ke dompet digital pengguna.
Model ini menciptakan interoperabilitas antara dua ekosistem besar: jaringan pembayaran global milik Visa dan settlement berbasis blockchain yang lebih cepat serta transparan.
Berjalan Terbatas di AS, Ekspansi 2026
Saat ini program baru tersedia bagi mitra tertentu di Amerika Serikat.
Visa memastikan ekspansi layanan direncanakan untuk paruh kedua 2026, seiring kejelasan regulasi stablecoin dan meningkatnya adopsi perusahaan.
Pilot ini menjadi kelanjutan dari inisiatif Visa sebelumnya pada September 2025, saat perusahaan mulai mengizinkan stabilitas treasury backend menggunakan stablecoin.
Bedanya, program terbaru fokus langsung pada pengguna akhir, yaitu para pekerja digital.
Mendorong Inklusi Keuangan di Era Digital
Stablecoin payout membuka peluang baru bagi jutaan pekerja online yang sebelumnya mengandalkan jalur pembayaran lambat.
Dengan proses tanpa perantara dan akses global 24/7, sistem ini berpotensi menjadi standar baru dalam distribusi pendapatan bagi ekonomi digital.
Seperti disampaikan kepala inisiatif kripto Visa di Web Summit, pilot ini adalah “tonggak penting dalam evolusi pembayaran digital, saat perdagangan global bertemu dengan programmable money.”