Skip to content

Situs Berita Investasi Terpercaya Rekomendasi Indonesia

Menu
Menu

Death Cross Bitcoin (BTC) Semakin Dekat, Koreksi Sudah Mau Berakhir?

Posted on November 17, 2025

Bitcoin (BTC) mendekati sinyal teknikal penting setelah harga terkoreksi sekitar 25% dari rekor tertinggi Oktober di kisaran US$126.000. 

Tekanan jual yang berlangsung selama 41 hari membuat moving average (MA) 50 hari turun hingga hampir bersinggungan dengan MA 200 hari, formasi yang dikenal sebagai death cross. 

Momen ini sering dipandang bearish, tetapi data siklus Bitcoin justru menunjukkan pola berbeda.

Death Cross Hampir Terbentuk di Tengah Koreksi 25%

Menurut data terbaru yang dikutip dari Glassnode, MA50 Bitcoin berada di sekitar US$110.669, hanya sedikit di atas MA200 di US$110.459. 

Jika persilangan turun benar terjadi, pasar teknikal akan resmi mencatat death cross keempat sejak awal siklus 2023.

Kondisi ini muncul setelah BTC melemah dari area puncak Oktober. Harga saat ini telah turun ke zona US$94.000, menandai koreksi terbesar sejak penurunan pada April 2025.

Historinya Bearish, Tapi Siklus Ini Justru Berbalik Arah

Meski dikenal sebagai sinyal pelemahan tren, seluruh death cross dalam siklus 2023–2025 justru bertepatan dengan titik bottom lokal:

  • September 2023 ? BTC turun ke sekitar US$25.000
  • Agustus 2024 (gejolak yen carry trade) ? BTC memantul dari US$49.000
  • April 2025 (ketidakpastian tarif Trump) ? BTC sempat turun di bawah US$75.000

Dalam tiga kejadian tersebut, harga selalu mencapai titik rendah beberapa saat sebelum death cross terbentuk. 

Artinya, sinyal yang biasanya bearish justru menjadi penanda melemahnya tekanan jual.

Koreksi Tahun Ini Masih Lebih Ringan Dibanding April 2025

Jika dibandingkan penurunan April 2025, koreksi saat ini masih belum sedalam sebelumnya. 

Tahun lalu, Bitcoin jatuh 30% dalam 79 hari, lebih panjang dan lebih tajam dibanding koreksi 25% dalam 41 hari saat ini.

Perbedaan ini membuka dua kemungkinan bagi pergerakan Bitcoin. Di satu sisi, harga bisa jadi sudah mendekati area bottom baru jika pola siklus sebelumnya kembali berulang. 

Namun di sisi lain, durasi koreksi masih berpotensi memanjang apabila pasar mengikuti kedalaman penurunan yang terjadi pada April lalu. 

Situasi ini menciptakan fase ketidakpastian jangka pendek, meski secara historis struktur pasar masih cenderung mendukung pembentukan lantai harga.

Polanya Mirip 2019 Setelah Pemerintah AS Dibuka Kembali

Faktor lain yang ikut menekan sentimen pasar adalah selesainya shutdown pemerintah AS pada Rabu (12/11/2025).

Situasi ini memiliki kemiripan dengan tahun 2019, ketika Bitcoin turun lebih dari 9% lima hari setelah pemerintahan kembali beroperasi.

Pada 2025, pola yang sama kembali muncul di mana BTC sudah terkoreksi 10% sejak reopening. 

Jika pasar mengikuti jejak 2019, fase pemulihan biasanya terjadi sekitar dua minggu setelah tekanan awal mereda.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

  • Harga BANANAS31 Naik 51%, Token Pisang Jadi Primadona Pasar
  • Analisa Harga BTC Hari Ini: Bitcoin Stabil di $106K, Tanda Lonjakan?
  • Analisis Harga BTC Hari Ini: Bitcoin Terjun ke $104.000! Kapan Rebound?
  • Analisa Harga BTC Hari Ini: Bitcoin Koreksi $102.434, Hadapi Konsolidasi
  • Analisa Harga BTC Hari Ini: Bitcoin Turun ke $99K, Tekanan Bearish Kuat

Recent Comments

No comments to show.

Archives

  • November 2025
  • October 2025
  • September 2025
  • August 2025
  • July 2025
  • June 2025
  • May 2025
  • April 2025
  • March 2025
  • February 2025
  • January 2025
  • December 2024
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2024
  • April 2024
  • March 2024

Categories

  • Alt Coin
  • Hot Crypto
  • Hot News
  • Solusi Investasi
  • Uncategorized
©2025 Situs Berita Investasi Terpercaya Rekomendasi Indonesia | Design: Newspaperly WordPress Theme