Bitcoin (BTC) mendekati sinyal teknikal penting setelah harga terkoreksi sekitar 25% dari rekor tertinggi Oktober di kisaran US$126.000.
Tekanan jual yang berlangsung selama 41 hari membuat moving average (MA) 50 hari turun hingga hampir bersinggungan dengan MA 200 hari, formasi yang dikenal sebagai death cross.
Momen ini sering dipandang bearish, tetapi data siklus Bitcoin justru menunjukkan pola berbeda.
Death Cross Hampir Terbentuk di Tengah Koreksi 25%
Menurut data terbaru yang dikutip dari Glassnode, MA50 Bitcoin berada di sekitar US$110.669, hanya sedikit di atas MA200 di US$110.459.
Jika persilangan turun benar terjadi, pasar teknikal akan resmi mencatat death cross keempat sejak awal siklus 2023.
Kondisi ini muncul setelah BTC melemah dari area puncak Oktober. Harga saat ini telah turun ke zona US$94.000, menandai koreksi terbesar sejak penurunan pada April 2025.
Historinya Bearish, Tapi Siklus Ini Justru Berbalik Arah
Meski dikenal sebagai sinyal pelemahan tren, seluruh death cross dalam siklus 2023–2025 justru bertepatan dengan titik bottom lokal:
- September 2023 ? BTC turun ke sekitar US$25.000
- Agustus 2024 (gejolak yen carry trade) ? BTC memantul dari US$49.000
- April 2025 (ketidakpastian tarif Trump) ? BTC sempat turun di bawah US$75.000
Dalam tiga kejadian tersebut, harga selalu mencapai titik rendah beberapa saat sebelum death cross terbentuk.
Artinya, sinyal yang biasanya bearish justru menjadi penanda melemahnya tekanan jual.
Koreksi Tahun Ini Masih Lebih Ringan Dibanding April 2025
Jika dibandingkan penurunan April 2025, koreksi saat ini masih belum sedalam sebelumnya.
Tahun lalu, Bitcoin jatuh 30% dalam 79 hari, lebih panjang dan lebih tajam dibanding koreksi 25% dalam 41 hari saat ini.
Perbedaan ini membuka dua kemungkinan bagi pergerakan Bitcoin. Di satu sisi, harga bisa jadi sudah mendekati area bottom baru jika pola siklus sebelumnya kembali berulang.
Namun di sisi lain, durasi koreksi masih berpotensi memanjang apabila pasar mengikuti kedalaman penurunan yang terjadi pada April lalu.
Situasi ini menciptakan fase ketidakpastian jangka pendek, meski secara historis struktur pasar masih cenderung mendukung pembentukan lantai harga.
Polanya Mirip 2019 Setelah Pemerintah AS Dibuka Kembali
Faktor lain yang ikut menekan sentimen pasar adalah selesainya shutdown pemerintah AS pada Rabu (12/11/2025).
Situasi ini memiliki kemiripan dengan tahun 2019, ketika Bitcoin turun lebih dari 9% lima hari setelah pemerintahan kembali beroperasi.
Pada 2025, pola yang sama kembali muncul di mana BTC sudah terkoreksi 10% sejak reopening.
Jika pasar mengikuti jejak 2019, fase pemulihan biasanya terjadi sekitar dua minggu setelah tekanan awal mereda.