Aster mencatat reli terukur setelah menembus pola descending wedge, sebuah formasi teknikal yang sering menjadi sinyal pembalikan tren.
Pergerakan harga yang stabil menunjukkan bahwa breakout tidak terjadi karena lonjakan mendadak, melainkan tekanan beli yang konsisten. Level harga saat ini berada di $1.27, naik 3.8% dalam 24 jam terakhir, bergerak dalam rentang sempit $1.17 – $1.27.
Kondisi ini mencerminkan dominasi pembeli dan pembentukan struktur “tangga”, pola naik bertahap yang menandakan transisi tren dari konsolidasi menuju penguatan.
Rejeksi berulang di level bawah wedge juga menguatkan pandangan bahwa perubahan tren sudah mulai mengakar.
Lonjakan Volume Sebesar 159% Perkuat Struktur Tren
Dalam 24 jam terakhir, volume perdagangan Aster melejit ke $1.1 miliar, melonjak 159% dari periode sebelumnya. Selain menambah likuiditas, lonjakan ini menunjukkan partisipasi trader yang semakin luas, sebuah indikator penting untuk kelanjutan tren setelah breakout.
Kapitalisasi pasar saat ini berada di $2.45 miliar, menempatkan Aster pada peringkat #39. Dengan suplai beredar sekitar 2.01 miliar token dari total 8 miliar, valuasi token masih didorong oleh suplai aktif, bukan sekadar proyeksi jangka panjang.
Fully Diluted Valuation (FDV) berada di $9.74 miliar, memberi gambaran bahwa ruang pertumbuhan masih terbuka saat unlock berjalan bertahap hingga tahun berikutnya.
Volume tinggi yang tetap stabil tanpa lonjakan volatilitas drastis sering menjadi tanda bahwa pasar sedang membangun landasan untuk kelanjutan tren positif.
Delay Token Unlock hingga 2026 Pengaruhi Kenaikan Harga
Update dari komunitas menyebutkan bahwa jadwal token unlock Aster diundur menuju rentang 2026–2035, membuat suplai baru tidak akan masuk pasar dalam waktu dekat. Penundaan suplai seperti ini biasanya mengurangi tekanan jual dari investor awal yang ingin mencairkan token, sehingga struktur harga jangka pendek lebih mudah mengalami stabilisasi.
Reaksi pasar terlihat positif. Setiap kali Aster mengalami penurunan intraday, tekanan beli langsung muncul, menunjukkan minat akumulasi yang kuat. Jika pola ini bertahan, harga berpotensi melanjutkan ritme kenaikan moderat pasca-breakout.