Risalah terbaru Federal Reserve (The Fed) dari pertemuan 28–29 Oktober 2025 memicu kegusaran pasar setelah menunjukkan bahwa keputusan pemotongan suku bunga pada Desember 2025 masih sangat tipis.
Minimnya konsensus di antara pejabat The Fed segera menekan pasar keuangan, termasuk Bitcoin (BTC) yang sempat jatuh di bawah US$89 ribu dan menyentuh level terendah tujuh bulan.
Mayoritas Tipis Menolak Rate Cut Desember
Dalam dokumen tersebut, istilah yang digunakan menjadi fokus perhatian para analis. The Fed menyebut “many” pejabat menilai pemotongan suku bunga Desember “tidak tepat”, sementara “several” pejabat menganggap langkah itu masih memungkinkan.
Dalam bahasa kebijakan The Fed, “many” memiliki bobot lebih besar daripada “several”, sehingga menunjukkan mayoritas tipis yang cenderung menolak penurunan suku bunga.
Ketidaksepakatan internal ini memperjelas bahwa arah kebijakan moneter Desember masih rapuh, terutama ketika bank sentral belum melihat sinyal inflasi yang cukup aman untuk mengambil keputusan tegas.
Ekspektasi pasar terhadap keputusan Desember kini juga bergerak sejalan dengan kehati-hatian The Fed.
Berdasarkan data FedWatch, peluang The Fed mempertahankan suku bunga di kisaran 375 sampai 400 bps melonjak menjadi 67,2%, naik tajam dari 49,9% pada hari sebelumnya.
Sebaliknya, peluang penurunan suku bunga ke rentang 350 sampai 375 bps turun menjadi 32,8%, jauh lebih rendah dibanding sepekan lalu yang masih berada di atas 62%.
Pergeseran cepat ini menandakan bahwa pelaku pasar mulai meragukan skenario pemotongan suku bunga Desember, sejalan dengan nada risalah yang cenderung berhati-hati dan fokus pada stabilitas likuiditas.
Tanda-Tanda Tekanan Likuiditas Muncul
Selain perbedaan pandangan, risalah juga mencatat munculnya tekanan likuiditas di pasar uang.
Volatilitas di pasar repo meningkat, penggunaan fasilitas ON RRP terus menurun, dan cadangan perbankan bergerak mendekati titik kelangkaan.
Ketiga indikator ini secara historis menjadi tanda bahwa quantitative tightening berpotensi mendekati tahap akhir.
Sentimen pasar pun semakin berhati-hati, dengan pelaku pasar membaca bahwa The Fed mungkin harus menyesuaikan strategi neraca bila tekanan likuiditas semakin intens.
Bitcoin Terkoreksi ke Level US$89 Ribu
Menjelang perilisan risalah, pasar global sudah lebih dulu melakukan de-risking.
Implikasinya terasa di pasar aset kripto, di mana Bitcoin turun di bawah US$89 ribu dan mencatat penurunan terdalam sejak tujuh bulan terakhir sebelum kembali menguat di atas US$92 ribu.
Tekanan ini menyebar ke aset kripto lain, saham berisiko, dan indeks TradFi. Para trader makro menilai isu utamanya bukan hanya pergerakan harga, tetapi betapa tipisnya perbedaan pandangan di internal The Fed.
Dengan kondisi ini, pasar kemungkinan akan bergerak lebih volatil hingga data ekonomi berikutnya dirilis.
Data Ekonomi Masih Memegang Kendali
Beberapa pejabat The Fed masih menekankan risiko inflasi, sedangkan sebagian lain melihat pelemahan permintaan, penurunan tekanan di pasar tenaga kerja, dan inflasi yang lebih lunak.
Perbedaan penilaian ini membuat dua rilis data berikutnya menjadi penentu arah kebijakan Desember.
Sampai ada kejelasan baru, pasar berada dalam kondisi rentan, terutama karena likuiditas yang semakin mengetat dan ketidakpastian kebijakan yang meningkat.