Jakarta – Aktivitas onchain menunjukkan Owen Gunden, salah satu investor awal Bitcoin, diduga telah memindahkan seluruh kepemilikan BTC yang disimpannya selama 14 tahun. Data Arkham Intelligence mencatat lebih dari 11.000 BTC senilai sekitar USD 1,3 miliar telah keluar dari dompet miliknya sejak akhir Oktober 2025.
Gunden dikenal sebagai pelaku arbitrase Bitcoin sejak 2011 dan termasuk sedikit individu yang menahan BTC dalam jumlah besar selama lebih dari satu dekade. Dalam sebulan terakhir, aktivitas transfer dari dompet terkait dirinya meningkat drastis, termasuk pengiriman BTC ke Kraken bernilai lebih dari USD 344 juta, dengan transaksi terbaru sekitar USD 230 juta. Meski demikian, Arkham menegaskan belum ada kepastian semua aset tersebut dijual.
Nilai kekayaan kripto Gunden ikut berfluktuasi mengikuti harga pasar. Pada Juli 2025, saat BTC berada di USD 115.000, kepemilikannya sempat bernilai USD 1,4 miliar. Namun sejak aktivitas pemindahan dana pada 12 November, valuasinya turun menjadi USD 561 juta, menempatkannya di peringkat delapan pemegang kripto terkaya versi Arkham.
Aksi Gunden ini terjadi di tengah koreksi besar Bitcoin sebesar 31%—dari rekor USD 126.080 menjadi sekitar USD 86.466. Sentimen pasar melemah seiring revisi proyeksi harga Bitcoin oleh sejumlah lembaga besar. Ark Invest memangkas target jangka panjang menjadi USD 1,2 juta, sementara Galaxy Digital menurunkan target akhir tahun menjadi USD 120.000.
Analis juga menilai penurunan masih bisa berlanjut. Kepala Riset Bitwise Eropa, André Dragosch, menyebut titik “max pain” berada di dua harga dasar institusional besar: IBIT pada USD 84.000 dan MicroStrategy pada USD 73.000. Arus keluar besar dari ETF Bitcoin, termasuk outflow harian IBIT yang mencapai USD 523 juta, memperlihatkan meningkatnya kehati-hatian investor.
Meski volatilitas tinggi menekan pasar, sebagian pelaku tetap menilai fundamental Bitcoin kuat dalam jangka panjang, terutama sebagai aset penyimpan nilai di tengah ketidakpastian ekonomi global.