Skip to content

Situs Berita Investasi Terpercaya Rekomendasi Indonesia

Menu
Menu

5 Isu Crypto Paling Heboh Minggu Ini, Sudah Baca Semua Belum?

Posted on November 23, 2025

Crypto Weekly Report

Minggu ketiga November 2025 diwarnai kombinasi faktor makro, sentimen jaringan, dan isu infrastruktur yang sama-sama mengguncang pasar aset kripto. 

Dari risalah Federal Reserve (The Fed) yang menekan Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH) yang kesulitan mempertahankan level psikologis penting, milestone 95 persen suplai BTC yang sudah beredar, hingga strategi teknikal XRP dan outage Cloudflare yang sempat membuat akses berbagai layanan crypto tersendat.

Di satu sisi, Bitcoin dan Ethereum menghadapi tekanan dari arah kebijakan suku bunga dan melemahnya aktivitas jaringan. Di sisi lain, narasi jangka panjang seperti kelangkaan BTC dan kebutuhan infrastruktur yang lebih terdistribusi justru makin menguat.

Berikut rangkuman lima berita crypto paling ramai minggu ini yang perlu Anda cermati.

1. Risalah The Fed Bikin Pasar Gusar, Bitcoin Jatuh di Bawah US$89 Ribu

Risalah terbaru Federal Reserve dari pertemuan 28–29 Oktober 2025 menunjukkan bahwa keputusan pemotongan suku bunga pada Desember masih jauh dari kata pasti. 

Istilah “many” pejabat yang menilai rate cut belum tepat dinilai lebih dominan dibanding “several” pejabat yang masih membuka peluang pemangkasan, sehingga terbaca sebagai mayoritas tipis yang cenderung menahan penurunan suku bunga.

Pasar langsung merespons dengan sikap defensif. Data CME FedWatch mencatat peluang The Fed mempertahankan suku bunga di kisaran 375–400 bps melonjak tinggi. Sebaliknya, probabilitas pemangkasan suku bunga justru merosot drastis dibanding pekan lalu.

Tekanan ini menjalar ke berbagai kelas aset, termasuk Bitcoin. BTC sempat jatuh di bawah US$89 ribu dan menyentuh level terendah tujuh bulan sebelum akhirnya pulih ke atas US$92 ribu. 

Bagi pelaku pasar, poin penting dari risalah ini bukan hanya soal level suku bunga, tetapi juga indikasi bahwa tekanan likuiditas di pasar uang mulai muncul, terlihat dari volatilitas pasar repo, penurunan penggunaan fasilitas ON RRP, dan cadangan perbankan yang bergerak mendekati titik kelangkaan.

Dalam kondisi seperti ini, arah harga Bitcoin dalam jangka pendek masih akan sangat ditentukan oleh data ekonomi berikutnya dan bagaimana The Fed menyeimbangkan antara risiko inflasi dan stabilitas likuiditas.

2. Ethereum Sulit Bangkit Jelang Akhir Tahun, Ini Biang Keroknya

Ethereum kembali berada dalam tekanan setelah gagal bertahan di atas US$4.000 sejak akhir Oktober 2025. 

Harga ETH kini bergerak di kisaran US$3.167–US$3.200, dengan momentum kenaikan yang semakin melemah. Di balik pergerakan harga yang lesu, terdapat beberapa faktor fundamental yang menahan laju pemulihan.

Pertama, aktivitas on-chain Ethereum mengalami penurunan cukup tajam dalam 30 hari terakhir. Volume transaksi turun lebih dari 20 persen, sementara jumlah alamat aktif juga menyusut. 

Pada saat yang sama, jaringan pesaing seperti Tron, BNB Chain, dan Solana justru mencatat peningkatan aktivitas signifikan, didukung biaya transaksi yang rendah dan pengalaman pengguna yang lebih sederhana.

Kedua, penurunan biaya transaksi Ethereum hingga hampir 88 persen dari puncaknya berimbas langsung pada turunnya imbal hasil staking. 

Bagi banyak investor, yield staking adalah salah satu alasan utama untuk memegang ETH dalam jangka panjang. Ketika reward melemah, minat untuk menahan posisi pun ikut terkikis.

Tekanan lain datang dari ranah produk investasi. Setelah ETF Solana disetujui di Amerika Serikat dan wacana ETF aset lain seperti XRP, BNB, dan Cardano menguat, potensi rotasi dana institusional dari Ethereum ke altcoin lain semakin terbuka. 

Pendapatan DApp dan pertumbuhan ekosistem Layer-2 juga dinilai belum cukup kuat untuk mengimbangi peningkatan kompetisi tersebut.

Dengan kombinasi faktor-faktor ini, prospek Ethereum untuk kembali bullish sebelum akhir tahun sangat bergantung pada kebangkitan aktivitas jaringan, kejelasan manfaat upgrade teknis, serta arus dana ETF yang berbalik lebih konstruktif.

3. 95 Persen Bitcoin Sudah Ditambang, Era Kelangkaan Makin Nyata

Bitcoin mencapai tonggak sejarah penting ketika total suplai beredar menembus 95 persen dari batas maksimum 21 juta koin. Sekitar 19,95 juta BTC kini sudah berada di peredaran, meninggalkan sisa kurang lebih 2,05 juta BTC yang akan terus ditambang hingga perkiraan tahun 2140.

Status ini semakin menegaskan posisi Bitcoin sebagai aset langka dengan inflasi yang sangat terkontrol. Laju inflasi tahunan BTC kini turun ke sekitar 0,8 persen, jauh lebih rendah dibanding inflasi kebanyakan mata uang fiat. Narasi “emas digital” kembali menguat, terutama karena desain penawaran Bitcoin terbukti konsisten sejak awal.

Meski demikian, analis mengingatkan bahwa pencapaian angka 95 persen ini bukan pemicu harga jangka pendek secara otomatis. Jadwal halving dan pola perlambatan suplai sudah diketahui pasar sejak lama, sehingga milestone ini lebih bersifat naratif dan psikologis. 

Sisa 5 persen suplai akan tersebar dalam rentang lebih dari satu abad karena mekanisme halving empat tahunan terus memangkas reward block.

Di sisi lain, fase kelangkaan ini menghadirkan tantangan baru bagi para miner. Setelah halving 2024 menurunkan reward menjadi 3,125 BTC per blok, pendapatan miner semakin bergantung pada biaya transaksi. 

Pelaku mining berskala kecil berpotensi terpukul, sementara konsolidasi pemain besar dan efisiensi energi menjadi kunci bertahan.

4. Strategi Trading XRP dari Trader Veteran Biar Tidak Mudah Rugi

XRP kembali menjadi sorotan setelah harga sempat menyentuh titik rendah baru awal pekan ini di sekitar US$2,11–US$2,10 sebelum pulih ke kisaran US$2,18. 

Di tengah volatilitas ini, seorang analis teknikal bernama DrBullZeus membagikan kerangka strategi sederhana untuk membaca arah pergerakan XRP.

Fokus utamanya adalah level support US$2,06 yang dinilai sebagai batas penting bagi pembeli. Level ini sudah dua kali diuji dan setiap kali sentuhan harga memicu respons beli yang cukup cepat. 

Selama XRP bertahan di atas US$2,06, struktur tren jangka pendek masih dianggap konstruktif, walaupun pergerakan harga tetap fluktuatif.

Dari sisi target kenaikan, tiga level resistance utama menjadi perhatian: US$2,30, US$2,45, dan US$2,69. US$2,30 merupakan area yang sempat ditembus tetapi gagal dipertahankan, sementara US$2,45 terkait dengan lower high sebelumnya dan US$2,69 adalah puncak akhir Oktober.

Potensi penguatan menuju zona-zona tersebut bisa mencapai belasan hingga lebih dari dua puluh persen dari posisi saat ini.

5. Cloudflare Down, Akses Crypto Ikut Masalah: Alarm Keras untuk Web3

Salah satu insiden infrastruktur terbesar beberapa tahun terakhir terjadi ketika layanan Cloudflare mengalami gangguan besar pada Selasa malam, 18 November 2025. 

Perubahan izin di database internal dan membesarnya satu file terkait fitur bot management memicu lonjakan error HTTP 5xx di berbagai layanan.

Akibatnya, berbagai platform besar seperti X, YouTube, hingga layanan konferensi online terganggu. 

Sejumlah aplikasi crypto, baik exchange, DeFi, maupun layanan Web3 lain yang mengandalkan Cloudflare untuk CDN, routing, dashboard, dan proteksi jaringan, juga mengalami kendala akses. 

Meskipun blockchain tetap berjalan normal, pengguna tidak dapat login, memantau harga, maupun bertransaksi lewat antarmuka yang biasa digunakan.

CEO Cloudflare menyebut insiden ini sebagai outage terburuk sejak 2019. Dengan porsi trafik internet global yang sangat besar, satu kesalahan konfigurasi mampu memicu gangguan berantai ke jutaan pengguna di berbagai wilayah.

Bagi ekosistem crypto, kejadian ini menjadi pengingat keras bahwa desentralisasi tidak berhenti pada level protokol. Akses ke layanan masih banyak bertumpu pada infrastruktur Web2 yang sangat terpusat. Selama jalur akses utama masih bergantung pada satu penyedia, potensi titik lemah akan tetap ada.

Insiden ini juga mendorong kembali diskusi tentang Decentralized Physical Infrastructure Networks (DePIN) sebagai alternatif jangka panjang.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

  • Robert Kiyosaki Dikabarkan Menjual Bitcoin Senilai $2,25 Juta untuk Membangun Sumber Pendapatan Baru, Berikut Prospeknya
  • Altcoin Under US$1 yang Wajib Masuk Radar Saat Pasar Crypto Lagi Labil
  • Lonjakan Zcash Bikin Resah, Benarkah Jadi Ancaman Baru untuk Bitcoin?
  • Momentum Bullish Melonjak Saat ASTER Keluar dari Saluran Turun Jangka Panjang
  • Ethereum, Aster, XRP Jadi Incaran Whale, Harga Berpotensi Bergerak Kuat

Recent Comments

No comments to show.

Archives

  • November 2025
  • October 2025
  • September 2025
  • August 2025
  • July 2025
  • June 2025
  • May 2025
  • April 2025
  • March 2025
  • February 2025
  • January 2025
  • December 2024
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2024
  • April 2024
  • March 2024

Categories

  • Alt Coin
  • Hot Crypto
  • Hot News
  • Solusi Investasi
  • Uncategorized
©2025 Situs Berita Investasi Terpercaya Rekomendasi Indonesia | Design: Newspaperly WordPress Theme