Kejatuhan pasar crypto kembali menekan harga altcoin dalam beberapa hari terakhir. Namun di tengah sentimen yang masih rapuh, sejumlah aset dengan harga di bawah US$1 justru mencatat perkembangan fundamental yang tetap solid.
Kondisi ini membuat beberapa altcoin murah masuk radar investor, terutama bagi mereka yang memantau potensi pemulihan jangka menengah.
Tekanan harga membuat aset under US$1 terlihat “murah”, tetapi bias psikologis ini kerap menyesatkan.
Faktor penentu nilai tetap bergantung pada utilitas jaringan, perkembangan produk, likuiditas, hingga aktivitas ekosistem.
Sejumlah altcoin berikut menunjukkan bahwa harga rendah bukan satu-satunya indikator untuk menilai potensi.
Ondo Finance (ONDO) – Fundamental RWA Menguat Meski Harga Tertekan
Ondo Finance terus memperluas posisi di sektor Real World Assets (RWA). Peluncuran Ondo Global Markets, platform yang memungkinkan perdagangan lebih dari 100 saham secara on-chain, menjadi katalis besar bagi proyek ini.
Fitur tersebut diproyeksikan tumbuh hingga 1.000 saham di fase berikutnya. Sejumlah data terbaru menunjukkan ekosistem Ondo tetap berkembang:
- TVL menembus US$1.8 miliar
- Volume harian berada di kisaran US$8 juta
- Fee harian tercatat US$69 ribu hingga US$230 ribu
Meski demikian, akses global markets masih terbatas untuk institusi, sehingga adopsi ritel belum terbuka penuh.
ONDO diperdagangkan di sekitar US$0.59 dan secara historis memiliki tekanan tambahan dari agenda unlocking tahunan setiap Januari.
Hedera (HBAR) – Sorotan ETF dan Inovasi Agentic DeFi
Hedera menjadi perhatian setelah hadirnya Canary Spot ETF, yang saat ini telah mengunci sekitar 1 persen dari total suplai HBAR.
Selain itu, ada 14 ETF HBAR lain yang sedang menunggu persetujuan. Penyerapan suplai ini berpotensi memperkuat dinamika harga melalui peningkatan kelangkaan token.
Ekosistem Hedera juga mengenalkan Agentic DeFi, fitur yang memungkinkan pengguna melakukan transaksi dan membuat order hanya dengan instruksi bahasa natural.
Pendekatan ini membuka jalan bagi pengalaman trading yang lebih otomatis dan efisien. HBAR sebelumnya mencatat kenaikan kuat pada tahun lalu dan kini kembali masuk radar analis di sektor aset terdesentralisasi.
Stellar (XLM) – RWA Energi dan Integrasi Cross-Chain
Stellar memperlihatkan langkah signifikan melalui tokenisasi debt financing untuk proyek energi surya milik Turbo Energy dan Taurus di Spanyol.
Inisiatif RWA ini menjadi contoh penggunaan nyata yang menghubungkan infrastruktur fisik dengan blockchain.
Selain itu, integrasi Stellar dengan LayerZero memperluas konektivitas jaringan ke lebih dari 150 chain dan 500 aset. Aktivitas lintas chain mencapai US$38 miliar pada periode terbaru.
Dengan harga di sekitar US$0.025, pertumbuhan ekosistem Stellar memberi ruang bagi potensi pergerakan harga yang lebih kuat ketika pasar mulai stabil.
Jupiter (JUP) – Dominasi DeFi Solana dan Sentimen Burn Token
Jupiter mempertahankan posisinya sebagai protokol DeFi terbesar di jaringan Solana, dengan TVL mencapai US$3.1 miliar atau hampir 30 persen dari total TVL Solana.
Pembaruan Ultra V3 memperkenalkan router Iris dengan meta-aggregation engine yang menawarkan harga lebih kompetitif serta perlindungan sandwich attack hingga 34 kali lebih baik.
Dari sisi governance, komunitas menyetujui pembakaran 130 juta token JUP atau sekitar 4 persen dari suplai beredar.
Kebijakan burn dan partisipasi komunitas yang kuat dianggap mendukung prospek jangka menengah, dengan harga JUP berada di kisaran US$0.29.