Bitcoin (BTC) kembali diperdagangkan di zona tekanan setelah turun tajam ke kisaran US$83.500, memperpanjang koreksi mingguan hingga 12 persen.
Penurunan cepat ini membuat sentimen pasar masuk ke kategori extreme fear, sementara trader terbelah antara skenario penurunan lebih dalam ke US$70.000 atau peluang rebound menuju US$130.000.
Sentimen Mengarah ke Extreme Fear, Volatilitas Menguat
Indeks Crypto Fear & Greed melorot ke level 14, mencerminkan kecemasan pasar yang meningkat setelah penurunan harian lebih dari 8 persen.
Situasi ini mirip dengan kondisi Februari lalu, ketika tekanan jual mendominasi dan pasar bergerak tanpa arah yang stabil.
Ketakutan kolektif ini juga mendorong lonjakan diskusi daring yang menunjukkan betapa cepatnya sentimen berubah setelah Bitcoin kehilangan level psikologis US$100.000.
Transisi ke fase fear ini menandai perubahan signifikan dari optimisme singkat yang sempat muncul ketika Bitcoin bertahan di sekitar US$91.000 pekan sebelumnya.
Trader Terbelah: Bearish vs Bullish
Data social volume dari Santiment menunjukkan komunitas kripto bergerak dalam dua kutub ekstrem.
Sebagian mulai menyebut prediksi harga di area US$20.000 hingga US$70.000, merespons melemahnya momentum dan kecenderungan harga membentuk pola koreksi lebih dalam.
Di sisi lain, kelompok yang optimistis masih menilai Bitcoin berpotensi kembali mengejar US$100.000 hingga US$130.000, meski jumlahnya menurun.
Perpecahan ini mempertegas ketidakpastian pasar, terutama di tengah kondisi likuiditas yang mengetat dan pergerakan makro global yang berubah cepat.
Analisis Makro dan Level Penting Mulai Jadi Sorotan
Nic Puckrin dari Coin Bureau menilai tekanan harga saat ini berkaitan dengan ekspektasi pemangkasan suku bunga yang semakin meredup.
Dilansir dari CryptoFrontNews, Puckrin menjelaskan kombinasi antara sentimen suku bunga dan rebound sektor teknologi setelah laporan Nvidia bisa memicu pergerakan pasar yang lebih dinamis menjelang akhir pekan.
Jika pembeli kembali aktif, target resistensi terdekat berada di US$107.500. Namun, melemahnya indikator momentum dan arus modal membuat skenario pemulihan masih perlu konfirmasi tambahan.
Sementara itu, analis BTC Markets, Rachael Lucas, melihat pola perdagangan Bitcoin saat ini bukan hanya sekadar respons terhadap tekanan harga, tetapi bagian dari siklus pasar yang penuh swing.
Ia menyoroti pelemahan money flow dan tantangan likuiditas sebagai pemicu volatilitas yang sedang terjadi.
Trader Memantau Zona Support 80K–82K
Sejumlah pelaku pasar mengawasi area US$80.000–US$82.000 sebagai zona beli potensial.
Data order book yang mencatat munculnya minat beli di rentang tersebut menunjukkan bahwa sebagian trader masih melihat peluang bertahannya struktur harga.
Namun, risiko tetap tinggi. Jika area ini ditembus, target penurunan berikutnya berada di US$74.000, menandakan ruang koreksi yang lebih dalam terbuka cukup lebar.
Perubahan Psikologis Pasar Mulai Terlihat
Diskusi komunitas menyorot pergeseran dari optimisme ke fase anxiety dan denial, ditandai dengan banyaknya pertanyaan terkait kecepatan koreksi setelah reli panjang.
Perubahan emosi kolektif ini menjadi sinyal bahwa pasar sedang mencari titik keseimbangan baru setelah bergerak terlalu cepat dalam beberapa minggu terakhir.