Ethereum kembali menjadi sorotan setelah Vitalik Buterin memperingatkan dua ancaman besar yang bisa muncul akibat dominasi institusi raksasa seperti BlackRock, yang kini memegang lebih dari US$18 miliar ETH melalui produk ETF.
Data terbaru juga menunjukkan bahwa institusi berpotensi menguasai lebih dari 10% suplai Ethereum, sebuah situasi yang Vitalik anggap berbahaya bagi arah jangka panjang jaringan.
Peringatan ini disampaikan dalam sebuah panel di Devconnect Buenos Aires, di mana Vitalik menjelaskan bagaimana tekanan institusional dapat mengubah Ethereum menjadi jaringan yang tidak lagi inklusif.
Institusi Bisa Mendorong Komunitas Inti Menjauh
Vitalik menegaskan bahwa ketika institusi mendominasi, mereka membawa preferensi dan kebutuhan yang tidak selalu selaras dengan nilai asli Ethereum: desentralisasi, kebebasan akses, dan keterbukaan.
Ia mengingatkan bahwa jika Ethereum terlalu menyesuaikan diri dengan kepentingan institusi, komunitas yang selama ini membangun fondasi teknologinya bisa merasa terpinggirkan.
Hilangnya “core builders” bukan hanya mengurangi inovasi, tapi juga menghilangkan spirit yang membuat Ethereum bertahan sebagai infrastruktur publik terbuka.
Transisinya jelas: jika komunitas teknis keluar, Ethereum bisa kehilangan arah dan identitas.
Tekanan Institusi Bisa Memaksa Keputusan Teknis yang Salah
Ancaman kedua lebih teknis tetapi jauh lebih mendalam. Vitalik menyebut bahwa tekanan untuk mengakomodasi kebutuhan institusi dapat memicu keputusan teknis yang kontradiktif dengan prinsip keterbukaan.
Ia mencontohkan ide 150-millisecond block time, sebuah parameter yang mungkin relevan untuk institusi seperti bank atau high-frequency traders. Namun block time secepat ini membuat node rumahan tidak mampu mengikuti ritme jaringan, kecuali mereka berada di pusat finansial seperti New York.
Jika keputusan seperti ini diterapkan, Ethereum bisa berubah menjadi jaringan yang hanya bisa dijalankan oleh:
- perusahaan besar,
- operator node dengan server ultra-cepat,
- data center berbiaya tinggi.
Hasilnya adalah sentralisasi geografis, hilangnya privasi bagi pengguna biasa, dan jaringan yang secara praktis hanya melayani institusi.
Vitalik: Ethereum Harus Tetap Jadi Infrastruktur Global Terbuka
Sebagai solusi, Vitalik menekankan bahwa Ethereum harus fokus pada hal yang “langka”: permissionless, censorship-resistant, dan dapat diakses siapa pun tanpa izin.
Menurutnya, institusi tidak membutuhkan jaringan tercepat; mereka sudah memiliki sistem finansial khusus. Yang tidak mereka punya dan yang membuat Ethereum bernilai adalah jaringan global yang netral dan tidak dikendalikan pihak mana pun.
Vitalik menegaskan bahwa menjaga arah ini hanya mungkin dilakukan jika komunitas tetap kuat dan tidak dikalahkan oleh pengaruh modal besar.