Bitcoin kembali tertekan setelah gagal bertahan di US $89.200, hanya beberapa hari sebelum kontrak opsi senilai miliaran dolar jatuh tempo.
Opsi adalah kontrak yang memberi hak membeli atau menjual BTC di harga tertentu, sehingga saat kedaluwarsa, pergerakan harga kecil saja bisa memicu keuntungan atau kerugian besar. Lantas, apa dampaknya bagi trader?
Expiry Opsi Bitcoin Bernilai US $9,12 Miliar Bikin Pasar Tegang
Total call options atau kontrak beli mencapai 104.300 BTC setara US $9,12 miliar. Call adalah kontrak yang menguntungkan jika harga naik di atas level tertentu, tetapi 84% dari posisi ini berada di atas US $91.000, jauh dari harga BTC saat ini.
Sementara itu, put options atau kontrak jual mencapai 67.877 BTC atau US $5,92 miliar. Put biasanya menguntungkan jika harga turun, dan 31% posisinya berada di level US $84.500 ke bawah, lebih dekat dengan kondisi pasar saat ini.
Sentimen Ekonomi Memburuk, Tekanan Bertambah
Pasar BTC makin sensitif karena data ekonomi AS menunjukkan pelemahan. Laporan ADP mengungkap perusahaan swasta kehilangan rata-rata 13.500 pekerjaan per pekan, tanda pasar tenaga kerja melemah. Indeks kepercayaan konsumen turun ke 88,7, menunjukkan rumah tangga semakin pesimis.
Dalam kondisi seperti ini, investor cenderung menjauhi aset berisiko seperti kripto. Namun data buruk juga bisa meningkatkan harapan bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga lebih cepat, sesuatu yang biasanya mendorong harga aset berisiko.
Sementara itu, emas naik 1,2% dan indeks Russell 2000 menguat 1,9%, menunjukkan investor mencari aset defensif menjelang potensi stimulus.
Presiden Donald Trump juga menandatangani Genesis Mission, perintah eksekutif yang mendukung percepatan teknologi AI dan energi, tetapi dampaknya ke BTC masih belum terlihat.