Jakarta, 26 November 2025 – Pasar komoditas global dikejutkan oleh langkah agresif Tether, penerbit stablecoin terbesar dunia USDT, yang kini muncul sebagai salah satu pembeli emas terbesar secara global. Dalam data yang beredar pekan ini, Tether tercatat membeli 26 ton emas, jumlah yang bahkan melampaui akumulasi emas sejumlah bank sentral.
Mengutip grafik dari CoinMarketCap, pembelian emas Tether berada di posisi teratas, mengungguli Kazakhstan yang membeli 18 ton serta Brasil yang mencatatkan 15 ton. Negara lain seperti Turki, Irak, Serbia, hingga Filipina berada jauh di bawah dengan pembelian hanya beberapa ton.
Posisi Tether sebagai perusahaan swasta membuat pencapaian ini semakin menonjol, mengingat selama ini bank sentral merupakan pemain utama dalam permintaan emas global. Fenomena ini menandai perubahan lanskap baru, di mana perusahaan aset digital mulai memainkan peran penting dalam pasar komoditas tradisional.
Diversifikasi Cadangan: Tether Masuki Babak Baru
Selama ini, Tether dikenal memegang porsi besar cadangannya dalam bentuk surat utang pemerintah AS (U.S. Treasuries). Namun akumulasi emas dalam jumlah signifikan menunjukkan pergeseran strategi perusahaan menuju diversifikasi aset yang lebih kuat dan tahan terhadap risiko makroekonomi.
Analis pasar menilai langkah ini sebagai upaya memperkuat cadangan USDT di tengah tekanan inflasi global, ketidakpastian ekonomi, serta volatilitas mata uang. Masuknya Tether ke pasar emas juga diperkirakan dapat memengaruhi dinamika harga logam mulia tersebut.
Pengaruhi Tren Komoditas Global
Jika Tether terus membeli emas dalam skala besar, analis memperkirakan perusahaan ini dapat menjadi pemain penting yang memengaruhi permintaan emas global—mengimbangi atau bahkan menyaingi bank sentral. Hal ini menciptakan titik temu baru antara sektor kripto dan keuangan tradisional.
Strategi diversifikasi ini sekaligus memperkuat posisi USDT sebagai stablecoin dengan cadangan yang semakin solid. Kehadiran Tether sebagai pembeli emas utama menandai era baru, di mana perusahaan kripto tak hanya mendominasi dunia digital tetapi juga mulai mempengaruhi ekonomi global.