Bitcoin (BTC) kembali menjadi sorotan menjelang pergantian tahun setelah analis senior BitMine, Tom Lee, menilai pasar kripto berada di posisi yang memungkinkan terjadinya pergerakan besar.
Lee menekankan bahwa pasar masih rapuh sejak gelombang likuidasi 10 Oktober, namun kombinasi likuiditas tipis dan meredanya tekanan jual menciptakan ruang volatilitas tinggi di Desember.
Pasar memang belum sepenuhnya pulih. Bitcoin masih berada hampir 30% di bawah puncaknya di 126 ribu US$.
Arus ETF sepanjang November juga menjadi salah satu yang terburuk dalam beberapa tahun terakhir, menandai berkurangnya minat risiko dari institusi.
Namun, Lee melihat kondisi saat ini justru mirip fase-fase sebelum munculnya lompatan harga tahunan Bitcoin.
Dalam komentarnya di CNBC yang dikutip Be(in)crypto, Lee menyebut shock likuidasi 10 Oktober melumpuhkan neraca keuangan para market maker.
Ia menyebut mereka sebagai “bank sentral” pasar kripto karena perannya dalam menyediakan kedalaman order book dan menjaga spread tetap stabil.
Kerusakan itu masih terasa. Data menunjukkan kedalaman order-book berbagai exchange besar menyusut signifikan setelah sekitar 19 miliar US$ posisi leverage terhapus.
Likuiditas yang menurun menciptakan “ruang kosong” yang membuat sedikit tekanan jual atau beli mampu mendorong harga secara ekstrem.
Namun, kondisi ini bukan hanya menambah risiko, tapi juga membuka peluang. Dalam likuiditas tipis, katalis sederhana dapat memicu lompatan harga cepat.
Lee menilai potensi perubahan sikap Federal Reserve (The Fed) menjadi faktor risiko yang bisa menggerakkan pasar lebih dulu dari aset tradisional.