Jakarta – Harga Bitcoin dan sejumlah aset kripto utama terpantau menguat pada Jumat (28/11/2025) pagi. Berdasarkan data Coinmarketcap pukul 07.15 WIB, mayoritas kripto berada di zona hijau, dengan kapitalisasi pasar global naik 0,52 persen menjadi USD 3,11 triliun.
Bitcoin (BTC) naik 1,14 persen dalam 24 jam dan 4,72 persen dalam sepekan, diperdagangkan di level USD 91.201 atau sekitar Rp 1,51 miliar per koin. Ethereum (ETH) juga menguat tipis 0,01 persen dalam sehari dan 5,01 persen sepekan, berada di posisi sekitar Rp 50,1 juta per koin.
Aset kripto besar lainnya, seperti Binance Coin (BNB), naik 0,64 persen dalam 24 jam ke level Rp 14,9 juta. Namun beberapa altcoin melemah, di antaranya Cardano (ADA) yang turun 0,41 persen, Solana (SOL) turun 1,15 persen, dan XRP terkoreksi 0,92 persen dalam sehari. Dogecoin (DOGE) juga melemah 1,08 persen.
Sementara itu, stablecoin USDT dan USDC tetap berada di level USD 1, meski mencatat pelemahan tipis.
Di sisi lain, meski Bitcoin kembali menembus USD 91.000 dan sempat menguat 3,99 persen dalam 24 jam, sejumlah analis memperingatkan bahwa kenaikan ini belum mencerminkan pemulihan kuat. Bitcoin masih melemah 0,46 persen dalam sepekan dan turun sekitar 28 persen dari rekor tertingginya di atas USD 126.000 pada Oktober.
Analis menilai pergerakan Bitcoin sangat dipengaruhi ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga The Federal Reserve pada Desember 2025. Namun, sinyal komunikasi Ketua Fed Jerome Powell disebut lebih menentukan arah pasar dibanding keputusan pemangkasan suku bunga itu sendiri.
Laporan 10X Research juga menyatakan bahwa pengaruh belanja Treasury General Account (TGA) terhadap Bitcoin tidak selalu bersifat langsung. Jika pola sebelumnya terulang, pengaruh likuiditas dari TGA baru mungkin terasa pada akhir Januari 2026.
Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca. Harap menganalisis risiko sebelum membeli atau menjual aset kripto.