Remittance sudah menjadi bagian penting dari kehidupan jutaan pekerja migran di seluruh dunia. Setiap bulan, triliunan rupiah dikirimkan ke keluarga di negara asal untuk kebutuhan sehari-hari, pendidikan, hingga biaya kesehatan.
Meski terdengar sederhana, proses di balik pengiriman uang lintas negara ini sebenarnya cukup panjang dan melibatkan berbagai sistem finansial. Di era digital sekarang, hadirnya teknologi blockchain dan aset kripto semakin mempercepat serta mengefisienkan proses remittance.
Artikel ini akan membahas perjalanan lengkap remittance dari awal hingga akhir, dan bagaimana kripto memberikan solusi baru yang lebih cepat dan murah.
Pengertian Remittance
Remittance adalah proses pengiriman uang dari suatu negara ke negara lain, biasanya dilakukan oleh pekerja migran untuk mendukung keluarga atau orang terdekat di kampung halaman.
Layanan ini sering digunakan oleh tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri serta pelaku bisnis yang membutuhkan pembayaran internasional. Remittance memiliki peran besar dalam ekonomi global karena aliran dana ini menjadi pemasukan signifikan bagi banyak negara berkembang.
Secara umum, remittance tidak hanya terbatas pada transfer uang antar individu. Dalam konteks bisnis, remittance juga dipakai untuk pembayaran supplier, invoice internasional, hingga pembiayaan ekspor-impor. Dengan kata lain, remittance merupakan jembatan finansial yang menghubungkan kebutuhan antarnegara.
Fungsi Remittance dalam Kehidupan dan Ekonomi
Remittance memiliki beberapa fungsi utama yang membuatnya sangat vital, baik untuk individu maupun ekonomi negara:
Pertama, remittance menjadi sumber pendapatan keluarga di negara asal. Banyak keluarga yang menjadikan kiriman dari luar negeri sebagai penopang biaya hidup, pendidikan, dan kebutuhan pokok lainnya.
Kedua, remittance berperan sebagai stimulus ekonomi makro. Aliran dana yang masuk ke suatu negara dapat meningkatkan konsumsi rumah tangga, memengaruhi stabilitas ekonomi, hingga berkontribusi pada pertumbuhan sektor UMKM.
Ketiga, remittance menjadi infrastruktur finansial global yang memperlancar transaksi antarnegara, terutama bagi pelaku usaha yang membutuhkan transfer dana cepat dan aman.
Keempat, remittance turut mendukung inklusi keuangan. Banyak pekerja migran atau keluarga penerima yang sebelumnya tidak memiliki akses ke layanan perbankan kini bisa merasakan manfaat layanan keuangan formal melalui transfer internasional.