Harga Bitcoin (BTC) memasuki Desember 2025 dengan kondisi pasar yang masih berhati-hati.
Penurunan lebih dari 17% sepanjang November menjadi sinyal awal bahwa tekanan masih kuat, terutama setelah BTC gagal mempertahankan pola musiman yang biasanya bullish di akhir tahun.
Sentimen itu diperkuat oleh data ETF dan perilaku pelaku pasar besar yang belum menunjukkan tanda akumulasi.
Situasi ini menjadikan Desember sebagai bulan dengan dinamika yang lebih defensif dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Tekanan ETF Masih Dominan
Arus dana dari ETF Bitcoin di Amerika Serikat kembali menunjukkan pelemahan. Sepanjang November, tercatat net outflow sekitar US$3.48 miliar, menandai posisi defensif investor institusi yang belum berani melakukan pembelian besar.
Data ini berlawanan dengan periode April hingga Juli, ketika ETF membukukan tren inflow yang konsisten dan mendorong momentum bullish. Tanpa perbaikan di sisi permintaan ETF, ruang kenaikan dinilai masih terbatas.
Menurut analis dari MEXC, tanda awal pemulihan baru terlihat jika ETF mampu mencetak beberapa hari inflow stabil di rentang US$200 sampai US$300 juta. Sejauh ini, sinyal tersebut belum muncul.
Whales dan HODLers Masih Melepas Kepemilikan
Pergerakan on-chain juga mengonfirmasi bahwa pasar masih berada dalam fase distribusi.
Exchange Whale Ratio naik signifikan ke level 0.68 sebelum turun ke 0.53, tetapi tetap berada di zona yang mengindikasikan penempatan koin ke bursa oleh pemilik besar.
Tekanan tidak hanya berasal dari whales. Long-term holders (LTH) juga masih mencatat net distribution selama lebih dari enam bulan berturut-turut.
Aksi ini menjadi indikasi bahwa permintaan agregat belum mampu menyerap suplai yang masuk ke pasar.
Beberapa analis menilai bahwa reli kuat biasanya baru terjadi ketika LTH beralih ke fase akumulasi, sebuah sinyal yang sampai saat ini belum muncul.
Level Kunci: US$80,400 sebagai Support, US$97,100 sebagai Resistance
Di sisi teknikal, BTC berada di antara dua area penting yang menentukan arah Desember 2025.
Support kritis berada di zona US$80,400, yang sempat menjadi titik pantulan pada awal November. Namun, posisi ini dinilai rapuh.
Jika BTC menembus support tersebut, pasar dinilai membuka potensi retest lebih dalam. Beberapa analis bahkan menyebut area US$66,800 sebagai target lanjutan dari pola bear flag yang sempat terbentuk.
Sementara itu, momentum bullish baru berpotensi terbentuk jika Bitcoin mampu merebut kembali level US$97,100.
Penutupan harian di atas zona tersebut akan membatalkan struktur bearish dan membuka peluang menuju resistance berikutnya di kisaran US$101,600.
Desember Dibuka dengan Bias Hati-Hati
Melihat kombinasi data ETF, aktivitas whales, serta posisi long-term holders, pasar menilai bahwa Desember masih dibayangi bias defensif.
Arah harga cenderung ditentukan oleh apakah tekanan jual dari pelaku besar mereda atau justru meningkat.
Meskipun beberapa analis memproyeksikan kemungkinan terjadinya “liquidity sweep” singkat di bawah support, potensi pemulihan tetap membutuhkan konfirmasi kuat dari sisi volume dan permintaan institusi.