Pasar kripto bergerak berlawanan arah dengan ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter Amerika Serikat.
CME FedWatch mencatat 87.6% peluang pemotongan suku bunga The Fed pada 10 Desember, namun Bitcoin (BTC) justru anjlok ke sekitar US$86.000, turun hampir 30% dari level tertinggi Oktober di US$126.000.
Ekspektasi rate cut biasanya mendorong aset non-yielding seperti emas, perak, dan aset kripto.
Namun pergerakan kali ini menunjukkan bahwa Bitcoin lebih sensitif terhadap arus dana, leverage, dan sentimen risiko, bukan semata-mata kebijakan suku bunga.
Emas dan Perak Justru Menguat Tajam
Saat Bitcoin melemah, logam mulia justru reli. Emas menyentuh US$4.241 per ounce, tertinggi dalam enam minggu, sedangkan perak mencetak rekor baru US$58,83 sebelum terkoreksi tipis.
Kenaikan ini didorong oleh dua faktor utama, antara supply squeeze dan permintaan industri.
Penarikan besar di London dan turunnya stok di Shanghai Futures Exchange membuat pasokan perak semakin ketat, sementara industri elektronik dan energi terbarukan menyerap volume yang besar.
Kombinasi suplai terbatas dan permintaan kuat memberi momentum bullish yang tidak dimiliki pasar kripto.
Faktor Utama di Balik Koreksi Bitcoin
Melansir dari Be(in)crypto, penurunan Bitcoin terjadi bukan karena melemahnya fundamental, melainkan akibat tekanan teknikal dan arus dana keluar yang mengeringkan likuiditas pasar.
Sepanjang November, ETF Bitcoin AS mencatat outflow sekitar US$3,4 miliar, membalikkan tren inflow sebelumnya dan mendorong tekanan jual dari investor institusional.
Situasi ini diperparah oleh likuidasi leverage lebih dari US$1 miliar di pasar derivatif, ketika posisi long yang terlalu agresif terpaksa ditutup otomatis setelah harga bergerak turun.
Sentimen pasar juga melemah akibat peretasan Yearn Finance senilai US$9 juta, yang kembali menyoroti risiko keamanan pada ekosistem DeFi.
Pada saat yang sama, komentar Gubernur Bank of Japan, Kazuo Ueda, mengenai potensi kenaikan suku bunga memicu kekhawatiran unwinding carry trade global, membuat investor mengurangi eksposur pada aset berisiko termasuk kripto.
Kombinasi faktor-faktor ini menekan harga Bitcoin lebih dalam meskipun peluang rate cut The Fed mencapai level tinggi.