Crypto Weekly Recap
Minggu pertama Desember 2025 ditutup dengan perpaduan sinyal makro, proyeksi altseason, hingga upgrade besar yang menggerakkan pasar.
Sentimen meningkat seiring peluang rate cut The Fed, penghentian quantitative tightening (QT), dan fundamental Ethereum (ETH) yang semakin kuat berkat aktivasi Fusaka.
Berikut ringkasan lima berita kripto paling berpengaruh minggu ini.
1. Hoskinson Prediksi ETH, XRP, dan ADA Cetak ATH Baru
Charles Hoskinson menegaskan bahwa siklus pasar kripto belum memasuki fase akhir. Menurutnya, pasar hanya tertahan karena tekanan regulasi di Amerika Serikat, sementara ritme alami seperti halving Bitcoin (BTC) hingga altcoin season masih berlaku. Ia melihat super cycle saat ini hanya tersendat, bukan selesai.
Hoskinson menjelaskan bahwa lonjakan Bitcoin di atas US$100.000 dipicu aliran dana institusional melalui ETF spot yang masih terfokus pada BTC. Altcoin besar seperti Ethereum, XRP, dan Cardano tertinggal karena institusi belum menyebar modal secara merata ke seluruh pasar.
Meski demikian, ia optimistis fase pelebaran modal akan tiba dalam 3 sampai 6 bulan ke depan. Dengan pengguna kripto yang berpotensi naik menuju 1 miliar, stablecoin yang bisa mendekati US$1 triliun, dan tokenisasi aset bernilai besar, Hoskinson menilai altcoin berpeluang kuat mencetak ATH secara bersamaan di siklus ini.
2. Tiga Kripto Berpeluang Reli Bersamaan dengan Rate Cut Desember
Ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed melonjak signifikan setelah probabilitas rate cut Desember mencapai sekitar 70%. Sinyal dovish ini langsung memicu pemulihan pasar, dengan Bitcoin memantul dari US$80.500 ke atas US$86.000 dan kembali berada di atas 100-week Simple Moving Average.
Dalam momentum ini, Bitcoin, XRP, dan WLFI menjadi aset yang berperforma lebih kuat dari pasar secara keseluruhan. BTC mendapat dorongan inflow ETF yang kembali positif, sementara XRP memunculkan sinyal beli dari indikator Tom DeMark yang historisnya akurat memprediksi pembalikan tren.
WLFI mencuri perhatian karena justru menguat ketika pasar masih bergejolak. Kenaikan hampir 12% dalam 24 jam dianggap sebagai tanda latent demand, yang biasanya muncul sebelum reli besar ketika likuiditas meningkat dan sentimen makro membaik.
3. Harga Kripto Melonjak Tajam, Apa Penyebabnya?
Harga Bitcoin dan Ethereum naik tajam dalam 24 jam, masing-masing menyentuh sekitar US$93.542 dan US$3.060. Kenaikan ini juga mengerek CMC20 Index hampir 8%, memberi sinyal bahwa pemulihan terjadi secara serentak di berbagai aset kripto utama.
Pemicu utamanya adalah kondisi oversold setelah koreksi panjang, perbaikan likuiditas, dan ekspektasi makro yang lebih positif. Volume perdagangan Bitcoin melonjak ke sekitar US$82 miliar, menandakan pelaku pasar kembali agresif masuk setelah tekanan jual mereda.
Altcoin ikut terbawa sentimen, dengan kapitalisasi pasar naik sekitar 2–3%. Meski demikian, analis mengingatkan bahwa volatilitas masih tinggi. Level US$90.000–95.000 menjadi batas penting bagi Bitcoin untuk memastikan bahwa kenaikan ini berlanjut dan bukan sekadar pantulan teknikal.
4. The Fed Resmi Hentikan QT, Peluang Bullish Altcoin Menguat
Penghentian quantitative tightening oleh The Fed dianggap sebagai sinyal besar perubahan likuiditas. Dalam dua siklus sebelumnya, altcoin tampil jauh lebih kuat ketika QT tidak aktif, dengan tren bullish yang berlangsung hingga puluhan bulan. Banyak analis menilai pola historis ini bisa terulang kembali.
Data dari Matthew Hyland menunjukkan korelasi kuat antara ukuran neraca The Fed dan performa altcoin terhadap Bitcoin. Ketika neraca tidak lagi menyusut, selera risiko meningkat, memicu rotasi modal dari BTC menuju aset alternatif. Indikator ALT/BTC ratio juga mendekati area penting yang sering menjadi titik awal tren baru.
Meski demikian, beberapa analis mengingatkan bahwa efek penghentian QT tidak langsung terasa. Likuiditas The Fed biasanya baru meningkat beberapa bulan setelahnya akibat proses settlement obligasi. Karena itu, dampak penuh kebijakan ini kemungkinan baru terlihat pada awal 2026, sementara pasar bergerak dalam fase transisi.
5. Ethereum Rebound Kuat Setelah Fusaka Aktif di Mainnet
Upgrade Fusaka resmi aktif di Ethereum pada 4 Desember 2025 dan langsung memicu respon positif dari pasar. Pembaruan ini meningkatkan kapasitas data hingga delapan kali lipat, menaikkan gas limit, dan memperkuat efisiensi jaringan, terutama bagi ekosistem Layer 2 seperti Arbitrum, Base, dan Optimism.
Beberapa jam setelah aktivasi, ETH menembus level penting US$3.200 dan naik sekitar 7% dalam 24 jam. Level ini kini dipandang sebagai support baru yang harus dipertahankan jika Ethereum ingin mengejar target teknikal berikutnya di US$3.653 hingga US$4.262.
On-chain data menunjukkan lonjakan akumulasi whale, dengan alamat besar menambah simpanan hingga ratusan juta dolar. Masuknya modal besar ini memperkuat narasi bahwa Ethereum siap memasuki fase penguatan jangka menengah setelah upgrade Fusaka berjalan mulus.