Aster kembali jadi sorotan setelah tim mengeksekusi token burn senilai US $80 juta, langkah yang memangkas suplai dan biasanya dianggap mendukung stabilitas harga. Namun, pasar justru menunjukkan tanda-tanda penurunan momentum, dengan harga terakhir berada di US $1,03 turun 2,7% dalam 24 jam.
Volume spot dan derivatif ikut melemah, menandakan partisipasi yang makin tipis menjelang potensi pergerakan besar yang ditunjukkan oleh pola Bollinger Band squeeze, yaitu kondisi ketika volatilitas menyempit dan umumnya diikuti ledakan harga ke salah satu arah.
Token Burn Besar & Buyback Tahap 4 Mengubah Profil Suplai
Tim Aster mengonfirmasi bahwa mereka telah membakar 77,86 juta token, yang nilainya setara US $80 juta pada harga saat ini.
Langkah ini merupakan bagian dari program buyback sebelumnya dan bertujuan meningkatkan kelangkaan serta memperbaiki struktur suplai token di jangka panjang.
Sebanyak 77,86 juta token tambahan juga dikunci untuk airdrop mendatang, yang berarti suplai beredar tidak langsung menerima tekanan tambahan. Tim sebelumnya juga mempercepat buyback Stage 4 untuk meredam volatilitas pasar, mekanisme yang dibiayai dari biaya protokol.
Burn dan buyback seperti ini secara teori dapat mengurangi tekanan jual karena suplai berkurang, tetapi efeknya tetap bergantung pada kondisi pasar yang lebih luas.
Volume Turun & Data Derivatif Tunjukkan Pasar Menahan Diri
Meski ada berita fundamental besar, aktivitas transaksi Aster justru melemah. Volume spot turun 18,5% ke US $274,3 juta, sedangkan volume futures merosot 19,27% menjadi US $805,5 juta. Open interest turun 3,4%, sinyal bahwa pelaku pasar mulai mengurangi posisi berisiko.
Perilaku ini lazim muncul saat pasar bersiap menghadapi pergerakan besar setelah periode konsolidasi.
Sinyal Squeeze: Harga Terperangkap, Volatilitas Menyempit
Indikator teknikal kini menunjukkan keadaan Bollinger Band squeeze, yaitu kondisi ketika jarak band menyempit menandakan volatilitas sangat rendah dan potensi breakout besar sedang menunggu momen.
Harga Aster berulang kali ditolak di mid-band (MA-20), menandakan tekanan bearish masih dominan.
RSI berada di kisaran mid-40, yang menggambarkan kelelahan momentum, sementara MACD negatif, menguatkan narasi pelemahan.
Jika pembeli mampu merebut kembali level US $1,06, area US $1,09–US $1,12 terbuka sebagai target jangka pendek.
Namun, jika US $1,03 ditembus ke bawah, pasar berisiko menguji support US $0,98 hingga US $0,94.