Bank investasi global JPMorgan menilai bahwa Bitcoin berpotensi naik menuju US$170.000 dalam 6 – 12 bulan mendatang. Prediksi ini muncul karena BTC kembali memperlihatkan perilaku harga yang mirip emas, terutama di periode tekanan makro.
Strategis JPMorgan menjelaskan bahwa model volatility adjusted comparison terhadap emas menunjukkan harga teoretis mendekati US$170.000. Menurut mereka, meski sentimen pasar belakangan melemah, struktur jangka menengah tetap memberi ruang kenaikan besar.
Sentimen Tertekan, tapi Fundamental BTC Dinilai Tetap Kuat
JPMorgan mencatat beberapa faktor yang menekan pasar, seperti meningkatnya risk aversion, perubahan ekspektasi suku bunga 2026, dan kekhawatiran seputar potensi penjualan BTC oleh Strategy. Namun, pembentukan cadangan kas US$1,4 miliar oleh perusahaan tersebut dinilai mengurangi risiko penjualan paksa.
Analis juga menyoroti agenda penting seperti MSCI review pada 15 Januari, yang dapat mengeluarkan perusahaan dengan eksposur tinggi terhadap aset digital dari indeks besar. Keputusan ini diprediksi menjadi salah satu pemicu volatilitas jangka pendek.
BTC Bertahan di Area US$91.000, Momentum Konsolidasi Masih Berlanjut
Saat ini Bitcoin diperdagangkan di sekitar US$91.000. JPMorgan menilai pola pergerakannya masih menunjukkan karakter emas sebagai aset lindung nilai ketika pasar bergejolak. Dalam fase ketidakpastian makro, BTC sebelumnya telah menarik dana institusional sebagai alternatif diversifikasi.
Menurut analis, skenario bullish akan semakin kuat jika sentimen pulih dan keputusan MSCI tidak memberikan tekanan tambahan.
Mereka juga menilai bahwa adopsi institusional yang kian dalam, struktur pasar yang makin matang, serta pasokan tetap menjadi pendorong ketahanan jangka panjang Bitcoin.