Skip to content

Situs Berita Investasi Terpercaya Rekomendasi Indonesia

Menu
Menu

Bagaimana Nasib Emas, Saham, dan Bitcoin Usai The Fed Umumkan Suku Bunga?

Posted on December 10, 2025

Keputusan suku bunga Federal Reserve yang akan diumumkan dalam waktu dekat menjadi salah satu momen paling menentukan bagi pasar global. 

Dengan ekspektasi kuat terhadap pemangkasan 25 basis poin, pelaku pasar kini menghadapi ketidakpastian tinggi, terutama setelah rilis data ekonomi AS melemah pasca shutdown panjang.

Jika The Fed mengambil sikap lebih hawkish meski memangkas suku bunga, tekanan dapat muncul serentak di emas, saham, dan Bitcoin. Menurut analisis dari Investing, berikut adalah 5 skenario yang bisa terjadi:

Tekanan di Pasar Saham Bisa Meningkat

Indeks saham seperti S&P 500 berada di wilayah sensitif setelah berulang kali gagal mencetak level tertinggi baru.

Jika The Fed melakukan hawkish cut atau menurunkan suku bunga tetapi memberi sinyal pembatasan pelonggaran ke depan, maka sentimen pasar bisa berbalik negatif dan memicu aksi jual luas.

Pasar telah lebih dulu memberikan harga pada pemangkasan suku bunga, sehingga setiap nada yang lebih ketat dari ekspektasi dapat mempercepat pelemahan.

Emas Berpotensi Melemah dari Pola Double Top

Harga emas kini bergerak dekat area double top, pola teknikal yang sering menjadi tanda pembalikan bearish.

Jika The Fed memberikan sinyal hawkish, emas dapat tertekan karena potensi penguatan dolar, kenaikan imbal hasil obligasi, dan menurunnya minat terhadap aset lindung nilai.

Kondisi ini dapat membawa emas keluar dari zona overbought dan memicu gelombang koreksi.

Bitcoin Bisa Mundur Menuju Support $69.143

Bitcoin sebelumnya membentuk double top pada grafik mingguan dan sudah melemah sejak awal Oktober.

Jika penguatan dolar terjadi setelah keputusan The Fed, tekanan tambahan bisa mendorong BTC mendekati support kritis $69.143 pada Januari 2026.

Peringatan dari Fitch terkait paparan besar bank AS terhadap aset kripto menambah potensi tekanan di sektor ini.

Yield Obligasi AS Tetap Volatil

Jelang keputusan The Fed, imbal hasil obligasi terutama tenor 30 tahun telah naik ke level tertinggi dalam tiga bulan. Hal ini menunjukkan ketidakpastian pasar terkait kondisi ekonomi pasca shutdown, dampak tarif perdagangan, dan arah kebijakan moneter ke depan.

Keputusan The Fed akan sangat menentukan apakah yield tetap naik atau mulai mereda dalam beberapa minggu mendatang.

Dolar AS Berpotensi Menguat Jika The Fed Hawkish

Dolar cenderung stabil dalam beberapa hari terakhir, namun bisa menguat tajam jika The Fed bersikap hawkish.

Biasanya, dolar menguat setelah keputusan yang tegas, terutama dalam kondisi global yang tidak pasti.

Kenaikan dolar biasanya menekan harga emas, saham berisiko, dan aset kripto. Sehingga pasar perlu waspada terhadap volatilitas harga dalam waktu cepat.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

  • Bitcoin Naik 9% dalam 10 Hari, Pertanda Awal Lonjakan Besar Desember?
  • Prediksi Bernstein: Harga Bitcoin Bisa Menyentuh Rp16,6 Miliar pada 2033
  • AS Izinkan Chip Nvidia ke China, Apakah Ini Sinyal Bullish untuk Crypto?
  • Whale All-In ke Ethereum! Ini Alasan ETH Bisa Meledak ke $4.000
  • Pasar Kripto Berkonsolidasi, BTC dan ETH Memimpin Aktivitas: Wintermute

Recent Comments

No comments to show.

Archives

  • December 2025
  • November 2025
  • October 2025
  • September 2025
  • August 2025
  • July 2025
  • June 2025
  • May 2025
  • April 2025
  • March 2025
  • February 2025
  • January 2025
  • December 2024
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2024
  • April 2024
  • March 2024

Categories

  • Alt Coin
  • Hot Crypto
  • Hot News
  • Solusi Investasi
  • Uncategorized
©2025 Situs Berita Investasi Terpercaya Rekomendasi Indonesia | Design: Newspaperly WordPress Theme