Pendiri Strategy, Michael Saylor, kembali membuat pernyataan agresif soal masa depan Bitcoin.
Ia yakin strategi akumulasi perusahaannya mampu mendorong harga Bitcoin hingga $1 juta per koin, atau setara sekitar Rp16,6 miliar, bahkan berpotensi mencapai $10 juta dalam skenario ekstrem.
Pernyataan ini disampaikan Saylor di Bitcoin MENA Conference pada Senin (8/12) lalu, di tengah meningkatnya peringatan analis soal risiko siklus bear market baru.
Strategy Klaim Jadi Mesin Penggerak Adopsi Bitcoin
Saylor menyebut partisipasi korporasi kini menjadi pendorong utama monetisasi Bitcoin secara global. Menurutnya, struktur saham dan pendanaan Strategy telah memberi eksposur Bitcoin ke sekitar 15 juta penerima manfaat, mulai dari dana pensiun hingga investor ritel.
Ia menilai jumlah tersebut berpotensi melonjak hingga 100 juta orang dalam beberapa tahun ke depan. Dalam pandangannya, semakin tinggi harga Bitcoin, justru tingkat desentralisasi meningkat, karena kepemilikan tersebar luas dan sulit dilacak.
Saylor juga mengklaim arus modal Strategy telah berkontribusi pada kenaikan nilai pasar Bitcoin sekitar $1,8 triliun, yang mayoritas manfaatnya dirasakan pemegang di luar perusahaan.
Target Harga Ekstrem: Dari Rp166 Juta hingga Rp166 Miliar
Saylor menyatakan jika Strategy mampu menguasai 5% jaringan Bitcoin, harga bisa mencapai $1 juta per koin. Jika kepemilikan naik ke 7,5%, ia menyebut Bitcoin berpotensi menyentuh $10 juta, atau sekitar Rp166,4 miliar per koin.
Ia bahkan menyebut tanpa peran Strategy, Bitcoin kemungkinan hanya berada di $10.000, setara sekitar Rp166 juta. Menurut Saylor, instrumen ekuitas dan kredit yang digunakan Strategy berfungsi sebagai jalur masuk institusional ke Bitcoin.
Terlepas dari pelemahan harga, Strategy terus menambah kepemilikan. Pada 8 Desember, perusahaan membeli 10.624 BTC senilai sekitar $962,7 juta dengan harga rata-rata $90.615 per koin.
Hingga Minggu (7/12), Strategy tercatat memegang 660.624 BTC, dengan total akumulasi sekitar $49,35 miliar dan imbal hasil Bitcoin 24,7% sepanjang 2025.
Analis Wanti-Wanti Risiko Bear Market
Di sisi lain, sejumlah analis melihat sinyal teknikal yang mengkhawatirkan. Valdrin Tahiri menilai Bitcoin telah keluar dari saluran jangka panjang, sebuah pola yang kerap menandai awal pasar bearish besar.
Ia menyebut indikator saat ini mirip dengan kondisi sebelum kejatuhan 2021, dengan momentum negatif yang masih dominan. Level $70.500 disebut sebagai support krusial yang perlu dijaga untuk mencegah penurunan lebih dalam.