Skip to content

Situs Berita Investasi Terpercaya Rekomendasi Indonesia

Menu
Menu

Penambangan di China Tumbang! 400 Ribu Mesin Mati & Hashrate Bitcoin Drop 8%

Posted on December 17, 2025

Penambangan Bitcoin di China kembali terguncang setelah sekitar 400 ribu mesin mining mati mendadak di wilayah Xinjiang. 

Dampaknya langsung terasa ke jaringan global, dengan hashrate Bitcoin turun sekitar 8% dalam waktu singkat.

Data dari Hashrate Index menunjukkan kekuatan komputasi jaringan Bitcoin turun dari sekitar 1.124 EH/s ke 1.078 EH/s. Penurunan ini menjadi salah satu yang paling tajam sepanjang tahun, meski jaringan tetap berjalan tanpa gangguan besar.

Shutdown Xinjiang Picu Guncangan Hashrate Global

Pendiri perusahaan teknologi Nano Labs, Jack Kong, mengungkapkan bahwa penurunan ini berkaitan dengan penutupan besar-besaran fasilitas mining di Xinjiang. 

Dilansir dari Crypto Ninjas, ia memperkirakan sekitar 400.000 mesin ASIC berhenti beroperasi, setara dengan hilangnya hampir 100 EH/s hashrate.

Xinjiang selama ini dikenal sebagai salah satu pusat penambangan Bitcoin karena listrik berbasis batu bara yang murah dan kapasitas industri besar. 

Namun, wilayah ini juga memiliki risiko regulasi tinggi, mulai dari inspeksi mendadak hingga pembatasan pasokan listrik. Akibatnya, banyak operasi mining di China berjalan dalam kondisi semi-legal sejak larangan nasional tahun 2021. 

Ketika pasokan listrik diputus atau terjadi inspeksi, penambang sering kali tidak punya waktu untuk bersiap, sehingga mesin langsung mati bersamaan.

Apa Arti Penurunan Hashrate 8% untuk Bitcoin?

Meski terdengar ekstrem, Bitcoin memang dirancang tahan terhadap gangguan semacam ini. 

Sistem difficulty adjustment akan menyesuaikan tingkat kesulitan penambangan secara otomatis, sehingga jaringan tetap seimbang meski kekuatan komputasi turun.

Dalam jangka pendek, penurunan hashrate bisa menyebabkan waktu konfirmasi blok sedikit lebih lama. Namun setelah penyesuaian kesulitan, jaringan biasanya kembali stabil tanpa perlu intervensi manual.

Bagi penambang di luar China, situasi ini justru bisa membuka peluang. Dengan lebih sedikit pesaing aktif, peluang mendapatkan reward per mesin bisa meningkat, setidaknya sampai hashrate pulih atau berpindah ke wilayah lain.

Pergeseran Penambangan Global Makin Nyata

Insiden Xinjiang ini kembali menegaskan bahwa pusat kekuatan mining Bitcoin terus bergeser keluar dari China. 

Ketergantungan pada wilayah berisiko tinggi membuat operasi penambangan sulit bertahan dalam jangka panjang.

Tekanan margin, harga reward yang menurun, dan ketidakpastian regulasi membuat sebagian penambang memilih mematikan mesin sementara. 

Dalam konteks global, kejadian ini mempercepat redistribusi hashrate ke kawasan dengan regulasi dan pasokan energi yang lebih stabil.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

  • Crypto Fear & Greed Index Terjun ke Angka 11 Hari Ini, Apa Artinya?
  • Bukan Ethereum atau XRP, Whale Lagi Borong Kripto Ini!
  • Emas Mulai Mendekati ATH Saat Bitcoin Melemah! Apa Sebabnya?
  • Did MicroStrategy Make Its Worst Bitcoin Purchase of 2025?
  • XRP ETF Diborong 30 Hari Berturut-turut, Bitcoin Mulai Ditinggalkan?

Recent Comments

No comments to show.

Archives

  • December 2025
  • November 2025
  • October 2025
  • September 2025
  • August 2025
  • July 2025
  • June 2025
  • May 2025
  • April 2025
  • March 2025
  • February 2025
  • January 2025
  • December 2024
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2024
  • April 2024
  • March 2024

Categories

  • Alt Coin
  • Hot Crypto
  • Hot News
  • Solusi Investasi
  • Uncategorized
©2025 Situs Berita Investasi Terpercaya Rekomendasi Indonesia | Design: Newspaperly WordPress Theme