Amerika Serikat bersiap memasuki fase penting dalam pembentukan regulasi crypto nasional.
Digital Asset Market Clarity Act (CLARITY Act) dipastikan akan masuk tahap Senate markup pada Januari 2026, sebuah proses krusial sebelum rancangan undang-undang tersebut dibawa ke pemungutan suara penuh di Senat AS.
Konfirmasi ini disampaikan oleh David Sacks, penasihat AI dan crypto Gedung Putih, setelah mendapat kepastian dari Ketua Senate Banking Committee Tim Scott dan Ketua Senate Agriculture Committee John Boozman.
Fokus Utama Perubahan dalam CLARITY Act
Dalam proses markup Januari 2026, para senator diperkirakan akan memusatkan pembahasan pada tiga area utama.
Pertama, klasifikasi aset crypto. Legislator ingin memperjelas kriteria kapan sebuah token dikategorikan sebagai digital commodity dan kapan dianggap sebagai sekuritas. Isu ini selama bertahun-tahun menjadi sumber konflik antara SEC dan CFTC.
Kedua, perlindungan investor dan konsumen. Pembahasan mencakup kewajiban disclosure, standar kustodian aset digital, serta aturan konflik kepentingan bagi exchange dan broker.
Tujuannya adalah memperkuat kepercayaan pasar tanpa kembali ke pendekatan penegakan hukum yang agresif.
Ketiga, timeline implementasi. Senator akan membahas seberapa cepat platform crypto diwajibkan melakukan registrasi, serta bagaimana koordinasi pengawasan dilakukan selama masa transisi antar lembaga.
Selain itu, ada kemungkinan penyempurnaan klausul preemption, untuk membatasi tumpang tindih aturan negara bagian tanpa melemahkan kewenangan penegakan hukum di level lokal.