Solana SOLUSD tengah mencuri atensi investor karena gejolak harga yang mencolok belakangan ini.
Di balik sinyal positif terkait performa jaringan dan juga potensi jangka panjangnya, geliat aktivitas whale menunjukkan bahwa SOL bisa saja berada di ambang gelombang sell-off atau aksi jual. Maka, faktor apa saja yang akan menentukan arah gerak SOL selanjutnya?
Manuver Whale: Tekanan Jual yang Meningkat
Belakangan, pasar menyaksikan serangkaian aksi jual dan unstaking dari wallet-wallet berkapasitas besar. Manuver ini tak ayal memicu kekhawatiran akan tekanan jual yang semakin tajam pada SOL.
Pada 12 Mei 2025, seorang whale terekam menjual 103.040,6 SOL (senilai US$17,7 juta). Di lain sisi, sebuah wallet yang terkait dengan FTX/Alameda melakukan unstaking atas 187.625 SOL dengan nilai US$32,24 juta.
Pada hari yang sama, pump.fun—platform penerbitan token di jaringan Solana—mentransfer 132.000 SOL ke crypto exchange Kraken.
Rangkaian aksi ini mengindikasikan bahwa investor besar tengah merealisasikan profit pasca apresiasi harga SOL. Hal ini mencerminkan sentimen kehati-hatian di tengah volatilitas pasar yang tinggi.
Status Jaringan Solana: Kekuatan Masih Terbukti
Kendati tekanan jual dari para whale kian menjulang, jaringan Solana tetap menunjukkan daya tahan luar biasa di ekosistem blockchain. Sepanjang kuartal pertama 2025, Solana berhasil memimpin seluruh blockchain dalam hal pendapatan, menembus angka lebih dari US$200 juta—melampaui Ethereum dan BNB Chain.
Data dari DeFiLlama juga menguak bahwa Solana berada di urutan teratas untuk volume trading DEX. Dalam 30 hari terakhir, jaringan ini memproses transaksi senilai lebih dari US$81,8 miliar, meraih pangsa pasar 24,25%.
Namun, tak semua hal berjalan mulus. Berdasarkan data Dune Analytics, jaringan Solana sedang menghadapi tingkat kegagalan transaksi yang signifikan, dengan hampir 40% transaksi non-vote mengalami kegagalan.
Analisis Harga SOL: Sentimen Pasar Terpecah Dua
Harga SOL mencerminkan perbedaan pandangan pasar yang cukup tajam, di mana sinyal bullish dan bearish saling bertarung. Di sisi optimistis, banyak analis percaya SOL punya potensi pertumbuhan yang besar. Seorang pakar kripto menyatakan lewat X bahwa “Solana summer is coming”, menandai fase pertumbuhan yang solid di depan mata.
Analis lainnya menyebut SOL kemungkinan masih undervalued jika dibandingkan dengan fundamentalnya—berdasarkan pendapatan jaringan serta aktivitas DeFi. Analis Ali juga mengamati bahwa jika SOL berhasil menembus level US$200, maka potensi bull run besar bisa terbuka.
Namun, sinyal negatif juga tak boleh diabaikan. Inmortalcrypto memperingatkan bahwa lonjakan harga akhir pekan setelah pekan yang hijau biasanya menandakan puncak lokal. Dalam skenario ini, ia melihat kisaran US$140–US$160 sebagai titik masuk yang ideal.
Apakah SOL Berisiko Koreksi setelah Reli?
Data on-chain dan sentimen pasar membocorkan bahwa SOL kini berada di momen krusial. Tekanan jual dari crypto whale, khususnya dari wallet-wallet besar seperti FTX/Alameda dan pump.fun, dapat menyeret SOL ke koreksi jangka pendek, apalagi harga telah melesat ke angka US$180 tanpa koreksi signifikan.
Meski demikian, dengan pendapatan yang memimpin dan volume trading DEX yang tinggi, kekuatan fundamental Solana tetap memberikan dukungan jangka panjang bagi SOL. Proyek-proyek seperti pump.fun, meski menuai kontroversi terkait kualitas token, masih memberikan kontribusi signifikan pada aktivitas jaringan.
Seumpama SOL mampu bertahan di atas level support US$160 dan mengatasi tekanan jual dari whale, maka angka US$200 sepenuhnya dapat dicapai, membuka jalan untuk reli yang lebih kuat, seperti yang telah diprediksi banyak analis.