Skip to content
Keputusan Bersejarah JPMorgan:
- CEO Jamie Dimon, yang selama ini dikenal skeptis terhadap Bitcoin, kini mengizinkan nasabah JPMorgan membeli BTC.
- Dimon menegaskan bahwa JPMorgan tetap tidak akan menyimpan Bitcoin sebagai bagian dari portofolio internalnya.
- Kutipan Dimon:
“Saya tidak berpikir Anda harus merokok, tetapi saya membela hak Anda untuk merokok. Saya membela hak Anda untuk membeli Bitcoin.”
🔹 Konteks Lebih Luas:
- Langkah ini menyusul minat institusional yang meningkat terhadap aset kripto.
- Bank besar lain seperti Morgan Stanley juga sudah membuka akses ke pasar kripto.
- ETF Bitcoin spot yang disetujui di AS turut mendorong legitimasi pasar ini.
📈 Prospek Harga Bitcoin (BTC) di 2025: Apakah Menuju Rekor Baru?
🔹 Prediksi Pasar dari Polymarket:
- Ada peluang 63% bahwa Bitcoin akan mencapai lebih dari USD 130.000 (~Rp 2,15 miliar) sebelum akhir 2025.
- Proyeksi lainnya:
- USD 200.000: 18% kemungkinan
- USD 250.000: 11% kemungkinan
- Lebih dari USD 1 juta: 3% kemungkinan
- Prediksi paling realistis saat ini:
USD 110.000 – USD 130.000 per BTC.
🔹 Faktor Pendukung:
- Minat institusional yang meningkat melalui ETF spot dan adopsi oleh perusahaan publik.
- Kelangkaan pasokan pasca-halving menciptakan tekanan harga naik.
- Sikap pemerintah AS yang lebih pro-kripto, khususnya di bawah Presiden Donald Trump.
🧠Kesimpulan dan Implikasi Pasar
- Langkah JPMorgan membuka akses ke BTC dapat menjadi katalis psikologis kuat bagi pasar.
- Meskipun Jamie Dimon tetap tidak percaya pada nilai BTC, banknya tetap melayani permintaan pasar, mirip dengan pendekatan netral tapi adaptif terhadap aset kontroversial.
- Jika ETF Bitcoin spot terus menarik dana besar dan arus institusional berlanjut, maka prediksi harga BTC di atas USD 130.000 tampak masuk akal dalam konteks pasar saat ini.