
Inflasi Inggris pada bulan April meningkat tajam menjadi 3,5% secara tahunan, lebih tinggi dari perkiraan para ekonom yang memperkirakan 3,3% dan proyeksi Bank of England (BoE) sebesar 3,4%. Kenaikan ini dipicu oleh melonjaknya harga gas, listrik, air, serta pajak yang lebih tinggi bagi pengusaha.
BoE sebelumnya memperkirakan inflasi akan mencapai puncaknya di angka 3,5% tahun ini. Namun, beberapa pejabat bank sentral meragukan asumsi bahwa kenaikan inflasi tidak akan berdampak jangka panjang pada perilaku penetapan harga.
Kepala Ekonom BoE, Huw Pill, menilai pemotongan suku bunga terlalu cepat mengingat tekanan upah yang masih kuat terhadap inflasi. Meski begitu, pemungutan suara bulan ini kemungkinan akan menghasilkan keputusan untuk mempertahankan suku bunga pada 4,25%, dengan peluang 85% bahwa BoE tidak akan memangkas suku bunga pada pertemuan berikutnya.
BoE memangkas suku bunga sebesar 0,25 poin persentase pada 8 Mei dalam pemungutan suara yang terbagi, dengan dua anggota mendukung pemotongan lebih besar, dan dua lainnya termasuk Pill memilih untuk menahan.