Pump.fun, sebuah platform peluncuran memecoin berbasis jaringan Solana, dilaporkan sedang mempersiapkan penggalangan dana senilai US$1 miliar atau sekitar Rp16 triliun melalui peluncuran token baru. Penjualan token ini diperkirakan akan dilakukan dengan valuasi mencapai US$4 miliar atau sekitar Rp65 triliun.
Mengacu pada laporan dari Blockworks pada Selasa (4 Juni 2025), penjualan token tersebut akan tersedia untuk investor publik dan privat. Walaupun tanggal pasti peluncurannya belum diumumkan, sebuah unggahan di platform X memberikan petunjuk bahwa peluncuran token ini kemungkinan besar akan berlangsung dalam dua minggu ke depan.
Dari Eksperimen ke Fenomena Kripto Global
Pump.fun pertama kali diperkenalkan pada Januari 2024 dan dengan cepat menyita perhatian komunitas kripto internasional. Platform ini memberikan kemampuan bagi siapa pun untuk menciptakan token secara instan di jaringan Solana tanpa biaya apapun. Pendekatan inovatif ini mendorong lonjakan tren meme coin, yang menghidupkan kembali pasar kripto dengan semangat eksperimen yang tinggi.
Pump.fun menerapkan model bonding curve, yaitu struktur harga yang otomatis berubah berdasarkan mekanisme penawaran dan permintaan. Pada versi awalnya, setiap token yang berhasil menembus kapitalisasi pasar sebesar US$69.000 akan secara otomatis dipindahkan ke DEX Raydium untuk diperdagangkan lebih lanjut.
Menurut data dari Dune Analytics, sejak pertama kali diluncurkan, Pump.fun telah meraih pendapatan kumulatif sebesar US$617 juta atau sekitar Rp10 triliun, dengan pencapaian tertinggi pendapatan harian sebesar US$9,5 juta atau sekitar Rp152 miliar pada tanggal 28 Januari 2025.
Di tengah popularitas yang terus meningkat, Pump.fun juga memperkenalkan produk terbaru mereka berupa bursa terdesentralisasi (DEX) bernama PumpSwap, yang menggantikan Raydium. Menariknya, Raydium sendiri juga telah meluncurkan platform peluncuran meme coin bernama LaunchLab.
Selain inovasi teknis, Pump.fun juga dikenal karena pendekatan komunitasnya yang unik, termasuk fitur siaran langsung internal. Fitur ini sempat dihentikan karena masalah moderasi konten, namun kini telah diaktifkan kembali, meskipun sebelumnya menimbulkan sejumlah kontroversi.