Pasar kripto mengalami tekanan di awal kuartal ketiga 2025, dengan mayoritas aset digital teratas mencatat pelemahan pada Sabtu (5/7/2025). Berdasarkan data Coinmarketcap, Bitcoin (BTC) turun 1,34% dalam 24 jam terakhir, meski masih menguat 0,97% dalam sepekan. Saat ini, harga BTC berada di kisaran USD 108.224 atau sekitar Rp 1,75 miliar.
Aset kripto lainnya juga menunjukkan tren serupa:
- Ethereum (ETH) turun 3,01% harian ke Rp 40,71 juta per koin.
- Binance Coin (BNB) melemah 1,31% ke Rp 10,60 juta.
- Cardano (ADA) anjlok 4,45% ke Rp 9,32 per koin.
- Solana (SOL) merosot 2,96% ke Rp 2,40 juta.
- Dogecoin (DOGE) turun tajam 4,95% ke Rp 2,65 per token.
- Hanya XRP yang mencatat kenaikan 1,87%, diperdagangkan di Rp 35,91.
Sementara itu, stablecoin seperti Tether (USDT) dan USD Coin (USDC) juga mengalami penurunan tipis di bawah 0,05%.
Total kapitalisasi pasar kripto saat ini tercatat di angka USD 3,33 triliun atau sekitar Rp 53.932 triliun, turun 1,67% dalam 24 jam terakhir.
Tekanan untuk Bitcoin: MVRV Menurun, Tapi Masih Untung
Menurut data dari CryptoQuant, rata-rata keuntungan belum terealisasi (MVRV) untuk pemegang jangka panjang Bitcoin saat ini berada di sekitar 220%. Meski angka ini masih tergolong tinggi, level tersebut lebih rendah dibanding puncak MVRV pada Maret dan Desember 2024 yang sempat menyentuh 300–350%.
Harga beli rata-rata pemegang jangka panjang diperkirakan di USD 39.000, yang berarti mereka masih mencetak keuntungan signifikan meski pasar bergerak lesu. Untuk menyamai puncak siklus sebelumnya, Bitcoin diperkirakan harus menembus level USD 140.000 atau Rp 2,26 miliar.
Q3 Diprediksi Jadi Periode Lesu, Tapi Penuh Potensi
Analis kripto, termasuk dari Bitfinex dan Daan Crypto Trades, memperkirakan bahwa kuartal ketiga akan menjadi periode yang tenang dengan volume perdagangan rendah, seiring masuknya bulan-bulan musim panas. Namun, mereka juga menilai periode ini seringkali menjadi awal munculnya narasi baru yang bisa memicu lonjakan harga selanjutnya.