Skip to content

Situs Berita Investasi Terpercaya Rekomendasi Indonesia

Menu
Menu

Ekonomi Syariah vs Ekonomi Konvensional: Prinsip, Perbedaan, dan Kaitannya dengan Aset Digital

Posted on November 18, 2025

Ekonomi global kini bergerak ke arah yang lebih dinamis, di mana prinsip-prinsip keuangan tradisional mulai berdampingan dengan nilai-nilai etis dan spiritual. Dua sistem yang sering dibandingkan adalah ekonomi syariah dan ekonomi konvensional.

Keduanya memiliki tujuan yang sama—meningkatkan kesejahteraan manusia—tetapi berangkat dari nilai dan prinsip yang sangat berbeda. Di era digital, perbedaan ini menjadi semakin menarik ketika konsep aset digital seperti kripto mulai dikaji dari perspektif syariah.

Prinsip Dasar Ekonomi Syariah
Ekonomi syariah berlandaskan pada ajaran Islam yang menekankan keadilan, keseimbangan, dan tanggung jawab sosial. Sistem ini diatur oleh hukum syariah (fiqih muamalah) yang melarang unsur riba (bunga), gharar (ketidakpastian berlebihan), dan maysir (spekulasi atau judi).

Tujuannya bukan hanya untuk mencari keuntungan, tetapi juga untuk menciptakan keseimbangan ekonomi yang beretika dan bermanfaat bagi masyarakat luas.

Prinsip utama ekonomi syariah mencakup larangan riba, keharusan transparansi dalam setiap transaksi, pembagian risiko secara proporsional, serta adanya tujuan sosial dalam penggunaan kekayaan.

Setiap keuntungan yang diperoleh harus berasal dari kegiatan usaha nyata, bukan dari bunga atau spekulasi. Prinsip ini menciptakan sistem ekonomi yang tidak hanya mengejar profit, tetapi juga menjaga nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan sosial.

Prinsip Dasar Ekonomi Konvensional
Sebaliknya, ekonomi konvensional berakar pada sistem kapitalisme modern yang berfokus pada efisiensi pasar, pertumbuhan, dan kebebasan individu. Tujuan utamanya adalah memaksimalkan keuntungan melalui mekanisme penawaran dan permintaan. Sistem ini tidak membatasi bentuk keuntungan selama diperoleh secara legal dan sesuai hukum pasar.

Dalam ekonomi konvensional, bunga digunakan sebagai instrumen keuangan utama, dan aktivitas spekulatif diperbolehkan selama risiko diketahui serta dapat dikelola. Sistem ini tidak diatur oleh nilai moral atau agama, melainkan berpegang pada rasionalitas ekonomi. Hasilnya, sistem ini mampu mendorong inovasi dan pertumbuhan pesat, namun sering menimbulkan ketimpangan karena tidak ada batasan moral dalam mengejar keuntungan.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

  • El Salvador Tambah 1.091 BTC di Tengah Koreksi Pasar, Bolivia Jalin Kerja Sama Kebijakan Kripto
  • Harga Kripto Melemah, Bitcoin Turun ke USD 92.117 dan Pasar Masuk Zona Merah
  • Harga Bitcoin Sentuh USD 94.000, Analis JPMorgan Nilai Penurunan Sudah Mencapai Titik Terendah
  • El Salvador Terus Tambah Bitcoin di Tengah Koreksi Pasar, Bolivia Ikut Gandeng untuk Bangun Kebijakan Kripto
  • Ringkasan Berita: Harga Bitcoin Terkoreksi, Pasar Kripto Memerah

Recent Comments

No comments to show.

Archives

  • November 2025
  • October 2025
  • September 2025
  • August 2025
  • July 2025
  • June 2025
  • May 2025
  • April 2025
  • March 2025
  • February 2025
  • January 2025
  • December 2024
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2024
  • April 2024
  • March 2024

Categories

  • Alt Coin
  • Hot Crypto
  • Hot News
  • Solusi Investasi
  • Uncategorized
©2025 Situs Berita Investasi Terpercaya Rekomendasi Indonesia | Design: Newspaperly WordPress Theme